Home / Korporasi / BUMN / Bank BRI Siapkan Dana Rp 3 Triliun Buat Buyback Sahamnya Awal Maret Mendatang

Bank BRI Siapkan Dana Rp 3 Triliun Buat Buyback Sahamnya Awal Maret Mendatang

Marketnews.id Awal Maret mendatang, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) yang sudah beredar di masyarakat. BBRI menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk membeli saham tersebut.

Saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan akan dialihkan atau diberikan untuk program kepemilikan saham pekerja, direksi dan dewan komisaris perseroan. Sebagai acuan harga saham BBRI saat penutupan pekan lalu bersamaan di umumkannya rencana buyback saham ini sebesar Rp 4.170 per saham.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan menyiapkan dana dari kas internal sebesar Rp3 triliun untuk pelaksanaan program pembelian kembali (buyback) saham yang akan dimulai sejak awal Maret 2021.


Berdasarkan keterbukaan informasi BBRI yang dikutip Senin, 24 Januari 2022, perseroan sedang merencanakan buyback saham dengan jumlah nilai nominal sebesar-sebesarnya Rp3 triliun, yang belum termasuk komisi perantara pedagang Efek dan biaya lainnya sebesar 0,33 persen dari nilai buyback.


“Buyback dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan – 2022 (RUPST),” demikian disebutkan dalam keterangan resmi BBRI.


Rencananya, BBRI akan menggelar RUPST 2022 pada 1 Maret 2022, sehingga periode buyback saham akan berakhir pada 31 Agustus 2023. Manajemen BBRI menyebutkan, pelaksanaan buyback saham juga akan meminta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memperhatikan kondisi likuiditas serta permodalan BBRI.


Manajemen BBRI menyampaikan, buyback saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Pada penutupan perdagangan Jumat (21/1), harga BBRI berada di level Rp4.170 per saham.


Dengan asumsi bahwa BBRI menggunakan kas internal untuk program buyback ini, maka aset dan ekuitas perseroan akan menurun sebesar-besarnya sejumlah perkiraan nilai buyback dan perkiraan biaya buyback.


“Pelaksanaan buyback diprediksikan tidak akan mempengaruhi perseroan, baik pendapatan maupun biaya operasional secara signifikan. Dengan demikian, pelaksanaan buyback diyakini tidak akan berdampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan,” sebut manajemen BBRI.


BBRI akan menggunakan saham hasil buyback untuk program kepemilikan saham pekerja, direksi dan dewan komisaris perseroan. Alokasi saham hasil buyback untuk program tersebut dirancang secara bertahap yang dimulai pada 2022.


Untuk itu, BBRI menyusun perkiraan jadwal dan rencana pelaksanaan program yang berkelanjutan. Sehingga pada saat proses pengalihan saham hasil buyback, perseroan akan menghentikan sementara pelaksanaan buyback melalui BEI dan melanjutkan kembali hingga berakhir paling lambat 31 Agustus 2023.

Sebagai informasi, BBRI sebelumnya juga sudah melakukan buyback saham pada pertengahan 2020 lalu saat hampir seluruh saham jatuh harganya di awal pendemi Covid-19. Perseroan pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk program buyback tersebut. Sayangnya, peminat buyback tidak terlalu signifikan. Dan realisasi buyback hanya senilai Rp 47,25 miliar.

Check Also

Multipolar Technology Tbk (MLPT) Berencana  Stock Split

MarketNews.id- Manajemen Multipolar Technology (MLPT), mengaku tengah melakukan kajian pemecahan nominal saham atau stock split …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *