Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Penghimpunan Dana di Pasar Modal Indonesia Tembus Rp 335,8 Triliun Hingga Awal Desember 2021

Penghimpunan Dana di Pasar Modal Indonesia Tembus Rp 335,8 Triliun Hingga Awal Desember 2021

Marketnews.id Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun ini mencatat kinerja positif dan jauh lebih baik dibanding tahun 2020. Dari sisi jumlah perusahaan atau emiten baru yang tercatat dibanding dengan bursa Asean, capaian yang di raih merupakan yang terbanyak. Begitu juga dari sisi pertumbuhan, pasar modal Indonesia masih dalam posisi tertinggi. Belum lagi dari jumlah investor baru meningkat hingga 100 persen, dari 1,6 juta investor jadi 3,3 juta investor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp335,8 triliun per 7 Desember 2021. Penghimpunan dana tersebut berasal dari 180 penawaran umum.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, capaian tersebut telah melampaui nilai penghimpunan dana di pasar modal sepanjang 2020 yang hanya sebesar Rp118,7 triliun.

“Selain itu, dalam catatan masih ada 11 lagi penawaran umum senilai Rp13,99 triliun yang akan segera diproses sampai akhir tahun ini,” ujar Wimboh dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis, 9 Desember 2021.


Menurutnya, capaian tersebut didukung oleh adanya lonjakan pertumbuhan investor ritel yang didominasi oleh investor yang berusia kurang dari 30 tahun atau milenial.

OJK mencatat, jumlah investor pasar modal terus meningkat menjadi 7,2 juta per November 2021. Dari jumlah tersebut mayoritas merupakan investor ritel. Porsi investor ritel milenial mencapai 59,81 persen per November 2021, meningkat dari posisi Desember 2020 yang sebesar 54,9 persen.

“Masyarakat ini [investor ritel milenial] punya disposable income yang tinggi karena mereka tidak punya ruang untuk spending atau konsumsi pada masa Covid-19 dan itu nanti didukung dengan pertumbuhan DPK [dana pihak ketiga] yang cukup tinggi, di atas 10 persen selama 2 tahun ini,” kata Wimboh.


Antusiasme dan optimisme penghimpunan dana di pasar modal tersebut, kata Wimboh, menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi didukung fundamental yang bagus.

“OJK terus berupaya meningkatkan basis suplai, antara lain mengakomodasi calon emiten dari new economy startup untuk lakukan IPO [initial public offering] dan meramaikan perdagangan saham di pasar modal Indonesia,” katanya.

Check Also

Bank DKI Catat Pertumbuhan Kredit Dan Pembiayaan UMKM Sebesar 15,54 Persen Di Q3/2024

MarketNews.id-Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara Year-on-Year …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *