Marketnews.id Manajemen PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) optimistik tahun depan akan kembali membuka 30 gerai baru pengganti penutupan gerai sebelumnya.
Meskipun hingga kuartal ketiga tahun ini, perusahaan penyedia makanan siap saji dengan merek dagang Kentucky Fried Chicken (KFC) ini masih alami kerugian, perseroan yakin akan mengalami pertumbuhan positif tahun depan dengan peningkatan digital bisnis dengan menyiapkan aplikasi yang dapat diunduh oleh pelanggan. Teknik pemasaran baru ini diyakini akan dongkrak pendapatan perseroan tahun depan.
Fast Food Indonesia Tbk (FAST) berencana menambah sebanyak 30 gerai makanan cepat saji baru tahun 2022. Guna memuluskannya, perseroan menyiapkan belanja modal ( capex ) senilai Rp 300 miliar.
Direktur Fast Food Indonesia Wachjudi Martono mengatakan, sebanyak 30 gerai baru ini terdiri atas 25 gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) dan juga lima gerai baru Taco Bell. Ekspansi ini sejalan dengan strategi perseroan untuk menambah dine-in capacity untuk tahun 2022.
“Strategi itu akan diiringi dengan peningkatan digital business dengan menyiapkan aplikasi yang dapat diunduh oleh para pelanggan KFC,” jelasnya dalam paparan publik, belum lama ini.
Lebih jauh Wachjudi menjelaskan, ada hal yang menjadi dasar peningkatan kinerja pada sektor digital. Pertama, sistem kerjasama dengan agregator system seperti Gojek, Grab, Sicepat, dan juga Shopee untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam sistem yang dimiliki perseroan.
“Kemudian, perseroan secara internal membangun sistem penjualan yang menggunakan aplikasi pesan Whatsapp dan berbasis situs. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan KFC,” ujarnya.
Tak ketinggalan, dia menuturkan, perseroan akan menjalankan program promosi yang disesuaikan dengan waktu maupun kegiatan tertentu tahun depan. Perseroan optimis bahwa total transaksi tahun depan akan meningkat dari tahun 2021.
“Sebelum pandemi, kami berhasil membukukan transaksi sebanyak 93 juta transaksi. Namun kini, jumlah transaksi perseroan menjadi kisaran 64 juta atau turun sekitar 35 juta akibat pandemi,” kata dia.
Meski pandemi kemungkin belum berakhir tahun depan, perseroan menilai dengan penerapan protokol kesehatan, berlanjutnya vaksin, dan relaksasi mobilitas masyarakat diharapkan berimbas terhadap kinerja perseroan.
Pemulihan kegiatan masyarakat ini diperkirakan berlanjut tahun depan dengan potensi pertumbuhan sekitar 20% terhadap penjualan tahun 2022, khususnya terhadap market produk KFC.
Dengan berbagai strategi tersebut, Fast Food diharapkan pulih dan cetak laba bersih tahun 2022, dengan catatan pandemi tidak kembali memburuk.
Perseroan mematok target penjualan tahun 2022 senilai Rp 6,33 triliun atau naik 24,12%, dibandingkan dengan target penjualan tahun 2021 sebanyak Rp 5,1 triliun.
Hingga kuartal III-2021, perseroan membukukan penjualan sebanyak Rp 3,45 triliun. Realisasi itu turun 3,63% dari periode yang sama tahun lalu. Kendati demikian, perseroan berhasil menekan rugi bersih sebanyak 48,15% menjadi Rp 201,38 miliar dari sebelumnya sebanyak Rp 298,34 miliar.