Marketnews.id Besarnya pasar konsumen rokok di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri buat produsen rokok terbesar di Indonesia PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Guna terus melayani pelanggan setianya, HMSP terus melakukan inovasi produk rokok sesuai tuntutan pasar.
Setelah melakukan uji coba sejak 2019, emiten rokok ini akan memasarkan rokok tanpa asap yang saat ini dalam proses dan diharapkan dapat berproduksi di kuartal IV 2022.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan realisasi investasi mencapai USD166,1 juta untuk pembangunan fasilitas produksi batang tembakau bagi IQOS bermerek HEETS di Karawang, Jawa Barat.
Menurut Presiden Direktur HMSP, Mindaugas Trumpaitis dalam keterangan pers yang dilansir Selasa, 30 Nopember 2021, fasilitas produksi yang ditargetkan bisa beroperasi pada Kuartal IV-2022 tersebut akan memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan difokuskan untuk pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik.
IQOS merupakan salah satu dari beberapa platform produk bebas asap rokok yang dikembangkan oleh Philip Morris International (PMI) dalam upaya menjawab permintaan dari perokok dewasa atas alternatif rokok yang lebih baik. Sejak 2008, PMI telah menginvestasikan lebih dari USD8,1 miliar untuk produk bebas asap.
Lebih lanjut Mindaugas mengatakan, pembangunan fasilitas produksi di Karawang tersebut bagian dari komitmen HMSP untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia yang mengedepankan inovasi, penelitian ilmiah dan teknologi.
Fasilitas produksi ini akan menjadi fasilitas ketujuh milik PMI secara global dan kedua di Asia, serta merupakan perluasan dari fasilitas produksi HMSP yang berlokasi di Karawang.
“Investasi ini merupakan bentuk kepercayaan Sampoerna dan induk perusahaan kami, PMI atas iklim investasi Indonesia dan upaya nyata kami untuk menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional,” ujar Mindaugas.
Dia menegaskan, fasilitas produksi ini sebagai komitmen global bagi PMI untuk menyediakan produk tembakau bebas asap.
“Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan inovasi, penelitian dan adaptasi teknologi dalam manufaktur batang tembakau untuk IQOS , Sampoerna akan berperan aktif mendorong transformasi industri tembakau nasional dengan tetap melibatkan petani tembakau dan peritel sebagai bagian dari mata rantai industri,” paparnya.
Mindaugas menyampaikan, pemerintah Indonesia mengapresiasi investasi HMSP ini, seperti yang dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bahwa kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha dapat meningkatkan
ketahanan ekonomi dan mendorong Indonesia dalam eraih momentum akselerasi pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Menteri Investasi Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia juga menyambut baik investasi yang dilakukan HMSP.
“Melalui investasi ini, kami berharap Sampoerna dapat menjadi salah satu motor penggerak penerapan teknologi dan inovasi demi keberlanjutan industri produk tembakau nasional. Hal ini sejalan dengan upaya-upaya pemulihan ekonomi dan inisiatif pemerintah menjalankan Peta Jalan Making Indonesia 4.0,” tutur Bahlil.
Bahlil mengatakan, perluasan investasi oleh HMSP merupakan bukti keberhasilan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang baik, sehingga mampu menarik lebih banyak, terutama yang berorientasi ekspor.
“Perluasan investasi Sampoerna pada produk ekspor membuktikan potensi Indonesia sebagai hub ekspor di wilayah Asia Pasifik,” ucapnya.
Di Indonesia, HMSP sudah melakukan uji pasar IQOS secara terbatas sejak Maret 2019 melalui program keanggotaan IQOS Club untuk mempelajari potensi pasar dan respons perokok dewasa terhadap produk bebas asap rokok. Saat ini, IQOS dan batang tembakau bermerek HEETS tersedia di Jakarta, Surabaya, Bali dan Medan.