Marketnews.id Efisiensi di segala lini jadi salah satu faktor pendukung BBRI mampu menoreh cost of fund terendah sepanjang sejarah BBRI berdiri.
Selain itu. Kemampuan manajemen mengelola dana murah juga jadi faktor utama pendorong peningkatan pendapatan bunga bersih atau net Interest yang jumlahnya mencapai Rp 72,43 atau tumbuh 26,88 persen.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (BBRI) mencatat cost of fund sebesar 2,14 persen hingga September 2021, yang merupakan terendah sepanjang sejarah.
Menurut Direktur Utama BBRI, Sunarso, pencapaian ini didorong transformasi struktur liabilitas yang dilakukan perseroan sepanjang 2021. Dijelaskan Sunarso, bahwa tingkat cost of fund ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 3,45 persen.
“Keberhasilan menurunkan cost of fund ini juga berkat kemampuan perseoran meningkatkan dana murah atau current account saving account (CASA). Pada kuartal ketiga 2021, dana murah kami tercatat Rp673,1 triliun,” ujar Sunarso, dalam keterangannya, Senin, 29 Nopember 2021.
Sunarso menambahkan, bahwa penurunan cost of fund juga ditopang kemampuan perusahaan menjalankan efisiensi biaya pendanaan. Seperti memperkuat retail payment dan transaksi perbankan.
Penurunan cost of fund ini mampu mendorong peningkatan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII). Hingga kuartal ketiga 2021, BBRI berhasil mencatatkan NII sebesar Rp72,43 triliun atau tumbuh 26,88 persen (y-o-y).
“Jadi artinya, efisiensi dari sisi biaya pendanaan, biaya dana berhasil dilakukan oleh BBRI melalui berbagai program transformasi tentunya,” papar dia.