Home / Otoritas / Bank Indonesia / Airlangga : Kuartal IV Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan Capai 5,2-6,23 Persen. Secara Tahunan Capai 3,7-4 Persen

Airlangga : Kuartal IV Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan Capai 5,2-6,23 Persen. Secara Tahunan Capai 3,7-4 Persen

Marketnews.id Pemerintah optimistik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat akan mencapai 5,2 -6,23 persen. Sementara secara tahunan akan mencapai sekitar 4 persen.Prediksi ini hampr mirip dengan prediksi yang dibuat lembaga internasional.

Melandainya perkembangan kasus Covid-19 mendukung pergerakan manusia hingga berdampak pada aktifitas ekonomi. Meskipun secara umum prospek ekonomi di 2022 terus membaik, tapi tetap harus waspada agar pendemi terus dapat ditekan menjadi endemi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q4 2021 akan mampu mencapai 5,12% – 6,23% yoy.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan tahun ini akan berkisar 3,7% – 4,0% yoy.


“Untuk tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia kita perkirakan berada di level 5,2% yoy,” kata Airlangga dalam webinar Economic Outlook 2022 BeritaSatu, pada Senin, 22 Nopember 2021.


Memasuki Q4 2021, berbagai leading sector ekonomi Indonesia sudah mulai membaik. Kondisi ini seiring perkembangan kasus Covid-19 yang semakin melandai. “Mayoritas lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI Q4 2021 akan bisa tumbuh di atas 4% yoy,” ujar Airlangga.


Namun Airlangga mengakui mayoritas lembaga internasional juga melakukan koreksi terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 secara keseluruhan.

Sebelumnya ekonomi RI diproyeksikan tumbuh antara 3,1% – 6,1% yoy. Kini proyeksi tersebut diturunkan menjadi 2,3% – 4,4% yoy.


“Ini tidak terlepas dari pilihan kebijakan Pemerintah Indonesia melalui penerapan PPKM menghadapi varian Delta Covid-19 pada pertengahan tahun ini,” jelas Airlangga.


Secara umum, Airlangga mengatakan prospek ekonomi Indonesia pada 2022 optimis namun tetap waspada. Terutama apabila didukung oleh pengendalian pandemi Covid-19 yang konsisten.

Ekspor Indonesia yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah akan membantu mencapai keseimbangan internal dan eksternal.


“Namun kita harus mewaspadai dinamika global. Mulai dari resiko geopolitik Tiongkok dengan AS, fluktuasi harga komoditas, dampak tapering The Fed, isu perubahan iklim serta transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan yang tidak lancar di beberapa negara,” tutup Airlangga.

Check Also

Multipolar Technology Tbk (MLPT) Berencana  Stock Split

MarketNews.id- Manajemen Multipolar Technology (MLPT), mengaku tengah melakukan kajian pemecahan nominal saham atau stock split …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *