Marketnews.id Keberhasilan transformasi yang dilakukan oleh BUMN akan terus berlanjut dan tahun depan akan berfokus pada sektor pangan. Sektor ini akan dijadikan sebagai penggerak ekonomi Indonesia ke depan melalui transformasi holding BUMN pangan pada akhir 2021 hingga tahun depan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa transformasi BUMN yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini menghasilkan peningkatan kinerja, yang membuat laba bersih seluruh perseroan milik negara melonjak 356 persen pada semester I 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kita punya net income tahun kemarin semester I itu Rp6 triliun, kumulatif satu tahun Rp13 triliun, tahun ini semester I sudah Rp26 triliun. Karena apa, karena transformasi, efisiensi,” kata Erick Thohir pada Ulang Tahun ke-57 RNI dan peringatan Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021.
Oleh karena itu Erick Thohir menegaskan pihaknya fokus melakukan transformasi BUMN di sektor pangan pada akhir tahun 2021 hingga tahun depan.
Erick Thohir menyebut sektor pangan akan dijadikan sebagai penggerak ekonomi Indonesia ke depan melalui transformasi holding BUMN pangan.
Menteri BUMN menyebut dirinya tidak segan-segan untuk merombak jajaran direksi dan komisaris di BUMN pangan apabila kinerjanya dinilai tidak memuaskan.
Namun ia menegaskan, perombakan yang terjadi bukan dikarenakan faktor suka tidak suka secara personal, melainkan dinilai dari kinerja dan komitmen perorangan dalam mengembangkan perusahaan.
“Saya akan sangat serius memantau pangan satu tahun ke depan. Dan mohon maaf, yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti. Dan ini sudah terjadi di banyak BUMN , jadi nggak kaleng-kaleng ngomongnya, saya pastikan saya ganti. Tapi bukan karena suka dan tidak suka,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir membuktikan dari 20 jajaran direksi BUMN yang diundang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo kemarin 18 Oktober 2021, 40 persennya merupakan direksi yang dipilih oleh menteri sebelumnya dan tidak diganti karena kinerjanya yang baik.
“Dari 20 BUMN , 30 sampai 40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya. Tidak saya ubah. Karena kita manage sesuatu bukan karena suka dan tidak suka, tapi hasilnya yang saya lihat,” kata Erick Thohir.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Erick Thohir mengatakan dirinya telah menjalankan transformasi BUMN dengan perampingan perusahaan yang dinilai terlalu banyak jumlahnya dan memfokuskan bidang usaha yang sebelumnya tidak efisien.
Erick berfokus pada transformasi human capital dengan mengganti jajaran direksi yang berkinerja buruk dengan yang lebih baik, agar sejumlah perusahaan BUMN bisa menghasilkan keuntungan bagi negara.
Mestinya, BUMN harus fokus pada bisnis inti untuk mengembankan usaha dan mampu bersaing secara regional maupun global.
Untuk meraih kinerja yang baik, tentunya BUMN harus dipimpin oleh sumber daya yang mumpuni dan memiliki integritas agar direksi dapat bekerja optimal tanpa diganduli beban yang bukan jadi tanggung jawab direksi.
Menurut Erick, BUMN harus fokus dalam menjalankan usahanya.
“Di mana BUMN ini terlalu besar sehingga sulit diawasi. Lalu juga terlalu banyak bisnisnya, sehingga tidak ada fokusnya. Dan juga human capital-nya tidak mungkin kita bertransformasi secara bisnis model ataupun jenis usaha tanpa ada transformasi human capital,” katanya.