Marketnews.id Berbagai cara dilakukan Pemerintah untuk menanggulangi pemdemi Covid-19. Soal keterbatasan oksigen, Kementerian Perindustrian berinisiatif menggandeng produsen oksigen untuk membangun rumah oksigen untuk mempermudah konsumen mendapatkan oksigen lebih cepat khususnya buat rumah sakit.
Untuk memastikan suplai oksigen medis bagi rumah sakit, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai membangun fasilitas rumah oksigen di sekitar pabrik atau industri yang memproduksi oksigen media.
Rumah-rumah oksigen ini nantinya difungsikan untuk mempercepat proses pengisian ulang tabung oksigen hingga tempat penyimpanan sementara sehingga ketika rumah sakit mengalami kekurangan bisa langsung disuplai melalui rumah-rumah oksigen tersebut.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan pembangunan fasilitas rumah oksigen ini nantinya akan menggunakan lahan dari industri. Kemudian akan dibangun sistem jaringan dengan pipa yang dihubungkan ke rumah oksigen tersebut.
Dengan begitu kemampuan dan kapasitas industri untuk melayani isi ulang oksigen bisa semakin meningkat. Diketahui saat ini kebutuhan oksigen medis sedang melonjak drastis karena tingginya kebutuhan rumah sakit yang melayani pasien Covid-19.
“Idenya adalah mendekatkan sedekat mungkin rumah oksigen ini dengan sumber sumber oksigennya. Jadi dari pabrik yang menghasilkan oksigen tinggal ditarik melalui pipa ke rumah oksigen dengan begitu kapasitas bisa ditingkatkan,” kata Agus saat melakukan peninjauan Balai Diklat Industri di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (24/7).
Ditegaskan Agus, oksigen yang nantinya dialirkan ke rumah oksigen ini akan dipastikan kualitas dan standarnya agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan penanganan pasien. Saat ini proses pembangunan rumah oksigen sedang berjalan dan tinggal beberapa lama lagi sudah bisa dimanfaatkan.
“Ini on going proses, ini berkat kerjasama antara Kementerian Perindustrian dengan industri penghasil oksigen,” ulas Agus.
Sementara itu demi mengurangi beban rumah sakit yang saat ini sudah overload dalam melayani pasien Covid-19, Kemenperin juga telah menyiapkan Balai Diklat Industri di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk menjadi tempat isolasi mandiri (isoman) bagi pasien yang bergejala ringan atau sedang. Dari Balai ini telah disiapkan 100 tempat tidur lengkap dengan fasilitas penunjangnya.
Untuk pelayanan dan penanganan pasien Covid-19 di Balai Diklat Industri, Kemenperin menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), RS Columbia Asia Pulomas dan RS Anna Medika Bekasi. Seluruh ekosistem untuk pelayanan para pasien diklaim sudah siap termasuk dengan para dokter dan tenaga kesehatan yang akan standby 24 jam.
Agus berharap dengan pemanfaatan aset Kemenperin untuk dijadikan tempat isoman, beban rumah sakit bisa berkurang. Pihaknya juga akan menyiapkan empat Balai Diklat lain yaitu di Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Cisarua untuk dijadikan tempat isoman. Masing-masing Balai dipastikan bisa menampung sekitar 100 pasien Covid-19.
“Ini upaya kita dalam membantu meringankan beban rumah sakit yang sekarang sudah mendekati maximum capacity. Kita antisipasi supaya bisa ada penanganan awal dari pasien Covid, kalau bisa ditangani di sini (di Balai Diklat) dengan kategori ringan – sedang sehingga tidak memburuk ini. Namun kalau memburuk baru kita rujuk ke rumah sakit,” ulasnya.