Marketnews.id Bank Indonesia memperkirakan akan terjadi inflasi pada pekan kedua bulan Juli ini sebesar 0,02 persen. jadi secara tahun kalender inflasi mencapai 0,76 persen year to date (ytd).
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu kedua Juli 2021 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen month to month (mtm). Dengan perkembangan tersebut, maka perkiraan inflasi Juli 2021 secara tahun kalender sebesar 0,76 persen year to date (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy).
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, penyumbang utama inflasi Juli 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,03 persen (mtm). Kemudian tomat, bawang merah, bayam, kangkung dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
“Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain daging ayam ras sebesar sebesar -0,07 persen (mtm), telur ayam ras sebesar -0,02 persen (mtm), emas perhiasan sebesar -0,02 persen (mtm) jeruk dan cabai merah masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm),” kata Erwin dalam keterangannya, Sabtu (10/7).
Untuk transaksi periode 5 – 8 Juli 2021 yang dilakukan oleh investor asing yang melalui portofolio surat berharga negara (SBN) sebesar Rp1,20 triliun. Sementara yang melalui pasar saham sebesar Rp0,56 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2021 year to date (ytd), nonresiden sebesar Rp9,41 triliun.
“Premi CDS (credit default swap) Indonesia 5 tahun naik ke level 77,79 bps per 8 Juli 2021 dari 73,43 bps per 2 Juli 2021,” pungkas dia.