Marketnews.id Sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), usianya memang sudah ‘uzur’ dan selayaknya sudah diperbaharui dengan sistem perdagangan yang lebih komprehensif. Sejatinya, sistem ini akan diperbaharui hari ini. Tapi karena masih ada hal teknis mendasar yang berkaitan dengan mesin perdagangan utama di BEI maka penerapan sistem baru ini di tunda hingga Desember mendatang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menunda tampilan fitur baru pada JATS (Jakarta Automated Trading System) hingga tanggal 6 Desember 2021. Sebelumnya, penampilan fitur ini rencananya akan ditampilkan hari ini, Senin (26/7).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo menjelaskan bahwa penundaan itu lebih karena kesiapan sistem perdagangan BEI saja. Diharapkan pada 6 Desember 2021 mendatang segala hal terkait dengan sistem bisa dibereskan.
“Karena ini menyangkut mesin perdagangan utama di BEI, masih ada proses bug fixing (proses untuk memperbaiki kodingan-kodingan yang salah – Red). Kami hanya akan melakukan perubahan apabila sudah ada keyakinan bahwa semua issue teknis sudah terjawab,” papar Laksono dalam keterangannya, Senin (26/7).
Adapun jenis fitur baru pada pesanan JATS itu, menurut dia, merupakan pesanan pasar atau market order yang cukup hanya memasukan volume tanpa perlu memasukan harga. Kemudian pesanan itu ditemukan dengan harga yang tersedia di orderbook atau daftar pesanan beli dan jual. Sehingga fitur pesanan JATS akan ada dua jenis.
Pertama, pesanan terbatas. Pada fitur ini yang berlaku diseluruh sesi perdagangan, pesanan akan dijumpakan dengan harga yang sama atau lebih baik.
Sedangkan fitur kedua, fitur pesanan pasar yang akan muncul pada tanggal 6 Desember 2021 itu merupakan pesanan yang akan dilindungi fitur sweep limit untuk mencegah pesanan menghabiskan seluruh orderbook.
“Pada sesi I dan II untuk fitur baru ini akan berlaku pesanan diperjumpakan secara seketika dengan keseluruhan volume atau tidak sama sekali. Dalam fitur ini tidak memungkinkan perjumpaan sebagian pesanan,” pungkas dia.