Marketnews.id Antrian calon emiten yang akan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) memang terus bertambah. Sayangnya, dari 22 calon emiten yang sudah antri masuk BEI belum tampak perusahaan BUMN atau anak BUMN atau perusahaan starup unicorn. Padahal, perusahaan BUMN dan Unicorn justru yang dinanti oleh investor untuk segera masuk bursa. Manajemen BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang memproses beberapa unicorn yang dikabarkan akan segera masuk bursa dalam tahun ini.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi optimistis pada tahun ini akan ada startup unicorn yang mencatatkan saham di Papan Utama Bursa. Perlu diketahui, saat ini BEI mencatat ada 22 perusahaan di pipeline penawaran umum perdana saham (IPO).
“Saat ini ada 22 calon Perusahaan Tercatat yang berada dalam proses (pipeline) penawaran umum perdana saham,” kata Inarno di Jakarta, Jumat (11/6) saat membuka acara ETFest 2021 yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas selama tiga hari ke depan.
Terkait rencana IPO startup unicorn tersebut, Inarno mengaku bahwa saat ini BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara intensif melakukan diskusi untuk memformulasi kebijakan yang tepat. “Mudah-mudahan dalam tahun ini ada satu atau dua startup yang bisa melantai di Bursa,” ucapnya.
Sebagaimana kabar yang tersiar, entitas gabungan antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia atau disebut GoTo berencana melakukan IPO.
Dia menyebutkan, hingga 4 Juni 2021 terdapat 17 perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham di BEI dan masih terdapat 22 calon emiten lagi yang berada di daftar pipeline IPO. Perlu diketahui, pada pekan ini ada tiga emiten baru yang mencatatkan saham di BEI, sehingga sampai 10 Juni 2021 terdapat 20 Perusahaan Tercatat.