Marketnews.id Dampak pendemi Covid-19 masih terus berlangsung. Sektor usaha ritel seperti PT Hero Supermarket pemilik gerai Gaint akhir bulan Juli mendatang akan menutup seluruh gerai yang dimilikinya. Apa upaya Pemerintah dan bagaimana nasib karyawan Gaint selanjutnya.
Kementerian Ketenagakerjaan telah memfasilitasi pertemuan manajemen perusahaan ritel, Giant dan serikat pekerja untuk membicarakan rencana penutupan yang akan dilakukan pengelola pada akhir Juli mendatang.
Namun, dalam pertemuan yang digelar di kantor Kemenaker pada Jumat (28/5/2021) ini, manajemen Giant berhalangan hadir karena sedang melakukan pembicaraan dengan para pekerja untuk mencari solusi terbaik.
“Kita tetap akan melanjutkan proses fasilitasi dengan kembali mengundang kedua belah pihak, sehingga kita dapat memperoleh penjelasan yang lengkap mengenai rencana penutupan ritel Giant ini, termasuk mengenai kejelasan nasib para pekerjanya ke depannya,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (29/5/2021).
Ida mengatakan, Kemenaker akan tetap meminta kepada manajemen untuk melakukan berbagai upaya untuk menghidari adanya PHK terhadap para pekerja.
“Kita minta kedua belah pihak untuk mengedepankan dialog secara bipartit antara pihak manajemen dan pekerja mengenai rencana penutupan Giant ini. Semua hal harus dikomunikasikan dengan baik dan jelas,” katanya.
Namun jika PHK tetap harus dilakukan, pemerintah berharap penyelesaian hubungan kerja diselesaikan secara musyawarah mufakat atau dialog antara pengusaha dengan pekerja untuk menyelesaikannya dengan baik.
“Namun bila berbagai upaya untuk menghindari PHK tetap tidak bisa dihindari, dan tidak ada pilihan lain. Pemerintah pun meminta perusahaan agar menjamin pembayaran hak-hak bagi pekerja sepenuhnya. Pemerintah meminta agar hak-hak pekerja wajib dipernuhi oleh phak manajemen,” jelas Ida.
Selain itu, kata Ida meminta manajemen juga bisa memberikan opsi agar para pekerja yang akan ter-PHK memiliki kesempatan untuk bekerja di perusahaan- perusahaan lain yang masih dalam naungan PT Hero Supermarket Tbk., seperti IKEA, Supermaket Hero, atau Guardian.
“Tak hanya itu, Kemenaker juga menawarkan opsi adanya kerja sama program skilling, reskilling, up skilling bagi para pekerja yang ter-PHK untuk mendapatkan pelatihan kerja di Balai-balai Laihan Kerja [BLK]. Kita juga ada program wirausaha mandiri yang bisa dimanfaatkan para pekerja,” katanya.
Sementara itu di lantai bursa Saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan menutup seluruh gerai supermarket Giant miliknya pada Juli 2021. Keputusan ini justru membuat harga saham HERO meroket.
Mengutip data, harga saham HERO pada Selasa (25/5) ditutup pada level 1.110. Posisi ini kemudian mengalami penguatan 55,58% pada Jumat (28/5) yang akhirnya ditutup pada level 1.730.
Menurut beberapa Analis, kenaikan harga saham HERO justru karena pelaku pasar merespon positif rencana bisnis baru yang memilih fokus kepada IKEA . “Kenaikan harga ditengah penutupan gerai karena pasar mesrespon positif dengan rencana HERO bakal fokus ke IKEA dan lain-lain. Karena dinilai potensi tumbuhnya lebih tinggi dibandingkan tetap mempertahankan Giant.
Seperti diketahui, Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall, dalam siaran pers, Selasa (25/5) mengatakan, penutupan gerai Giant ini merupakan bagian strategi bisnis perusahaan untuk memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA , Guardian dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Dengan demikan, Hero Group akan mengubah lima gerai Giant menjadi IKEA yang menjadi fokus baru Hero Group.Selain itu, HERO tengah mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
Dalam kurun waktu dua tahun, HERO menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA perusahaan dibanding tahun 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022.