Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Rating Turun, PT Sritex Tunjuk Helios Capital Wakili Perusahaan Restrukturisasi Utang

Rating Turun, PT Sritex Tunjuk Helios Capital Wakili Perusahaan Restrukturisasi Utang

Marketnews.is Buat perusahaan publik, kepercayaan merupakan salah satu modal utama untuk meraih pendanaan. Lewat transparansi, perseroan terbuka untuk dinilai oleh lembaga yang berkompeten untuk menilai kinerja usaha perusahaan. Begitu lembaga pemeringkat mengeluarkan rilis tentang surat utang suatu perusahaan, akan berpengaruh langsung buat aktifitas perseroan ke depannya.

PT Sri Rejeki Isman Tbk, mendapat penilaian dari dua lembaga rating, bahwa surat utangnya mengalami penurunan rating satu tingkat. Menurunnya rating perusahaan ini membuat manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk menunjuk Helios Capital dan Assegaf Hamzah & Partners untuk mewakili perusahaan dalam proses restrukturisasi utang.

Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia PT Sri Rejeki Isman Tbk., (SRIL) telah menunjuk Helios Capital dan Assegaf Hamzah & Partners untuk mewakili perusahaan dalam proses restrukturisasi utangnya.


Pernyataan Sritex, yang dikutip Bloomberg, Sabtu (3/4), menyebutkan bahwa perusahaan telah mencoba untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dolar selama dua tahun hingga Januari 2024. Data yang dikumpulkan Bloomberg menunjukkan bahwa pinjaman tersebut diumumkan pada tahun 2019 dengan besaran kesepakatan USD350 juta.


Pernyataan Sritex 22 Maret lalu mengungkapkan bahwa mereka berada dalam “posisi rentan” setelah  lead arranger  dan  bookrunner  yang mendapat amanat memutuskan untuk menunda penandatanganan perpanjangan pinjaman, yang dijadwalkan pada 19 Maret, karena kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penundaan tersebut menyebabkan Fitch Ratings memangkas peringkat perusahaan menjadi B- dari BB-, dengan alasan meningkatnya risiko likuiditas dan pembiayaan kembali.


Dalam pernyataan Sabtu (3/4), Sritex mengungkapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,52% tahun lalu, selama pandemi. Meskipun mengalami peningkatan, Sritex mengatakan beberapa fasilitas banknya berkurang drastis karena meningkatnya kekhawatiran sektor keuangan terhadap industri tekstil.


Sebelumnya, manajemen Sri Rejeki Isman menanggapi turunnya peringkat surat utang perseroan oleh lembaga pemeringkatan Moody’s dan Fitch pada pekan kemarin. Perseroan tengah berupaya kembali menaikkan penilaian peringkat utangnya.

Direktur Sri Rejeki Isman Allan M. Severino menuturkan emiten bersandi SRIL ini ingin mengklarifikasi beberapa hal terkait penurunan peringkat dari dua lembaga pemberi rating utang tersebut.

“Saat ini, PT Sri Rejeki lsman Tbk masih melanjutkan proses perpanjangan sindikasi dengan Mandated Lead and Arranger Bank (MLAB),” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Senin (29/3/2021).


Menurutnya, belum terselesaikannya perpanjangan sindikasi senilai US$350 juta tersebut merupakan faktor utama yang membuat Lembaga Rating menurunkan peringkat Perseroan ke B3 dari B1 (Moody’s) dan B-dari BB-(Fitch).

“Kami berharap klarifikasi kami ini dapat diterima dengan baik oleh pihak PT Bursa Efek Indonesia. Demikian penjelasan kami,” imbuhnya.

Check Also

67 Tahun Pertamina, Wujudkan Swasembada Energi Untuk Negeri

MarketNews.id-Di usianya ke-67 tahun PT Pertamina (Persero) terus menorehkan capaian-capaian dalam mendukung kemandirian bangsa melalui …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *