Marketnews.id Sepanjang kuartal pertama tahun ini, PT Indosat Ooredoo Tbk telah memiliki 60 juta pelanggan, tumbuh tujuh persen dibanding kuartal pertama tahun lalu. Jumlah pelanggan ini masuk dalam urutan kedua sebagai operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, layanan data perseroan tumbuh 46 persen secara tahunan. Pertumbuhan pendapatan perseroan didorong tingginya pendapatan layanan seluler yang menandai kembali bangkitnya usaha perseroan.
Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo melaporkan pendapatan pada kuartal I 2021 sebesar 1,9 miliar Riyal Qatar atau setara dengan sekitar Rp7,54 triliun (1 Riyal Qatar=Rp3.967,92), meningkat 13 persen dibandingkan periode sama tahun 2020.
Laporan Ooredoo Group induk usaha Indosat Ooredoo berbasis di Doha, Qatar yang dikutip di Jakarta, Kamis menyebutkan pertumbuhan pendapatan Indosat Ooredoo didorong tingginya pendapatan layanan seluler yang menandai kembali bangkitnya bisnis perusahaan.
Sementara itu, EBITDA (pendapatan sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi) Indosat Ooredoo pada kuartal I meningkat menjadi 956 juta Riyal Qatar atau sekitar Rp3,77 trilun, naik 36 persen dibandingkan kuartal I 2020 yang didorong kombinasi dari pertumbuhan top line dan efisiensi biaya.
Pada saat yang sama, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo telah mencapai 60 juta pelanggan, tumbuh 7 persen dibanding kuartal I 2020 yang didukung strategi menawarkan produk yang sederhana, relevan, dan transparan serta investasi jaringan.
Menurut catatan, dengan jumlah 60 juta pelanggan tersebut maka Indosat Ooredoo menjadi operator seluler peringkat kedua terbesar di Indonesia setelah Telkomsel, atau di atas jumlah pelanggan operator seluler XL Axiata.
Indosat menyebutkan sepanjang kuartal I 2021, lalu lintas layanan data tumbuh pesat sebesar 46 persen secara tahunan (YoY) dengan ARPU (average rate per unit) yang terus tumbuh 11 persen. Kenaikan ARPU tersebut, juga melebihi operator seluler lainnya di Indonesia yang rata-rata naik 8 persen.
Sebelumnya, pada akhir Maret 2021 Indosat Ooredoo menandatangani perjanjian jual dan sewa kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (“Edge Point Indonesia”) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.
Transaksi bernilai 750 juta dolar AS ini merupakan bagian dari strategi Ooredoo Group untuk beralih ke model aset yang lebih ramping, lebih efisien, dan fleksibel untuk membuka kembali nilai portofolio infrastrukturnya.