Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Jumlah Uang Beredar Sepanjang Maret 2021 Meningkat 6,9 Persen

BI : Jumlah Uang Beredar Sepanjang Maret 2021 Meningkat 6,9 Persen

Marketnews.id Jumlah Uang beredar sepanjang bulan Maret lalu masih tumbuh sekitar 6,9 persen jadi Rp6.888 triliun. Jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan jumlah uang beredar di bulan Februari 2021. Menurunnya pertumbuhan uang beredar ini disebabkan menurunnya jumlah uang beredar sempit (M1), uang kuasai dan surat berharga selain saham.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya.


Posisi M2 pada Maret 2021 sebesar Rp6.888 triliun atau tumbuh sebesar 6,9 persen (yoy). Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,3 persen (yoy).


Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam rilisnya menjelaskan, perlambatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham. Pertumbuhan M1 pada Maret 2021 sebesar 10,8 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 18,6 persen (yoy).


“Pertumbuhan uang kuasi juga melambat, dari sebesar 9,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 5,9 persen (yoy) pada Maret 2021. Perlambatan uang beredar pada Maret 2021 turut dipengaruhi oleh realisasi tahun sebelumnya berupa tingginya pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 12,1 persen,” ujar Erwin, Jumat (23/4).


Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan M2 pada Maret 2021 yaitu dipengaruhi oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih, perlambatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta penurunan kredit. Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 7,9 persen (yoy) atau melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2021 sebesar 11,5 persen (yoy).


“Demikian pula pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat sebesar 42 persen (yoy), lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya sebesar 50,8 persen (yoy). Selain itu, pertumbuhan kredit terkontraksi 4 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi 2,3 persen (yoy) pada Februari 2021,” pungkas dia.

Check Also

Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Terpenuhi

MarketNews.id-PT Pertamina (Persero) pastikan ketersediaan energi nasional jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *