Marketnews.id Dari sisi nomimal, cadangan devisa negara pada akhir Maret 2021 mengalami penurunan dari USD138,8 miliar menjadi USD137,1 miliar. Penurunan cadangan divisa ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayaran.
Bank Indonesia (BI) merilis jumlah cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar USD137,1 miliar. Diklaim posisi cadev tersebut tetap tinggi meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2021 yang sebesar USD138,8 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 10,1 bulan impor atau 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dipastikan dengan posisi tersebut cadev berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Erwin dalam keterangannya, Rabu (7/4).
Dijelaskan bahwa penurunan posisi cadev pada Maret 2021 itu terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” pungkas dia.