Marketnews.id Ada kalanya harga suatu saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai tidak sesuai dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Banyak faktor selain fundamental dan teknikal perusahaan yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.
Manajemen PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berencana akan melakukan pembelian kembali sahamnya di pasar maksimal sebanyak 25 juta lembar. Perseroan menganggarkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk membeli kembali saham perseroan dari pasar. Langkah ini tentunya memerlukan persetujuan pemegang saham. Seperti diketahui, aksi ini dilakukan manajemen lantaran harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dinilai terlalu rendah. Untuk itu perseroan akan membeli kembali sahamnya di pasar dan disimpan sebagai portepel perseroan.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. berencana untuk melakukan pembelian kembali atas saham perseroan atau buyback. Aksi korporasi ini dilakukan seiring dengan harga saham perseroan yang dinilai belum mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan Saratoga Investama Sedaya pada Senin (22/3/2021), emiten berkode saham SRTG itu akan mengeluarkan biaya pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya Rp150 miliar.
Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Saratoga sebanyak-banyaknya 0,92 persen dari modal disetor perseroan atau maksimum sebanyak 25 juta saham.
SRTG melakukan buyback saham setelah perseroan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) pada 28 April 2021 mendatang sampai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan selanjutnya pada 30 Juni 2022.
“Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah sehubungan dengan pelaksanaan Program Insentif Jangka Panjang kepada karyawan perseroan,” tulis Direksi SRTG dikutip pada Senin (22/3/2021).
Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Namun, perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham yang telah dibeli kembali sesuai dengan Pasal 17 POJK 30/2017.
Saratoga Investama tidak akan merubah performa laba perseroan karena memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan pembelian kembali saham. Buyback saham akan dilakukan melalui bursa maupun di luar bursa.
Adapun, SRTG akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota bursa untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan melalui bursa.
Emiten investasi SRTG merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, telekomunikasi, perdagangan, industri, sumber daya alam, energi, konstruksi, transportasi, kendaraan, jasa keuangan, barang konsumsi, jasa pendukung telekomunikasi, dan jasa.
Pada penutupan perdagangan Senin (22/3/2021), harga saham SRTG meningkat 3,74 persen ke posisi Rp5.550. Sepanjang periode tahun berjalan atau year to date saham SRTG mengalami peningkatan 61,81 persen.
Adapun dalam satu bulan terakhir, saham perseroan dengan pemilik mayoritas Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno itu, tergerus 5,53 persen.