Marketnews.id Indeks saham yang sudah menyentuh posisi baru di 6.200 hari ini semakin membuka optimisme pelaku pasar modal. Bila tahun lalu saja, bursa bisa bangkit dari keterpurukannya akibat adanya pendemi Covid-19, tahun ini setelah berjalannya proses vaksinasi optimisme semakin besar dan yakin pasar modal akan jadi salah motor penggerak perekonomian nasional.
PT Trimegah Asset Management memprediksi pasar reksa dana dan ETF ke depan masih akan tumbuh lebih tinggi setelah pada tahun 2020 mengalami volatilitas. Diyakini pertumbuhannya di tahun 2021 ini akan mencapai double digit antara 10-15 persen.
Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga mengatakan, pandemi Covid-19 pada tahun 2020 membuat pasar saham termasuk reksa dana tidak begitu menarik bagi investor sehingga banyak di antara mereka mengalihkan asetnya ke safe heaven. Mereka cenderung wait and see untuk memastikan investasinya aman.
Namun kini sentimen positif mulai terbangun kembali setelah adanya vaksinasi dan juga momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal itu ditandai dengan semakin menguatnya IHSG yang sudah melesat di atas 6.200. Padahal saat awal-awal pandemi melanda Indonesia, IHSG anjlok ke level terendahnya.
“Industri reksa dana memang dalam dua tahun terakhir 2019 – 2020 agak stagnan. Tumbuh single digit 5-7 persen. Tahun ini tidak lebih mudah namun ada rebound di market tentu ada animo tidak hanya di pasar reksa dana tapi juga trading di saham langsung,” ujar Antony dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/2).
Antony menjelaskan bahwa potensi pertumbuhan akan terakselerasi lebih kuat di akhir paruh kedua tahun 2021. Setelah aktifitas ekonomi berangsur normal dan aktifitas kantor mulai aktif kembali maka waktu untuk trading langsung oleh sebagian investor akan sedikit tergerus.
“Dengan waktu trading investor lebih sedikit karena kesibukan, maka uang yang aktif di aktif market akan beralih sebagian di reksadana, pertumbuhan mungkin akan sampai 10-15 persen tahun ini,” pungkasnya.