Marketnews.id PT Integra Indocabinet Tbk akan menawarkan obligasi dan Sukuk total nilai Rp 1 Triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan rating A- untuk obligasi dan Sukuk ini. Dari sisi rating, obligasi dan Sukuk ini diperkirakan banyak diminati oleh investor. Untuk apakah dana yang diperoleh oleh PT Integra Indocabinet Tbk ini.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Berkelanjutan I yang akan diterbitkan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dengan total nilai emisi masing-masing sebesar Rp700 miliar dan Rp300 miliar.
“Pefindo memberikan peringkat idA kepada rencana Obligasi Berkelanjutan I WOOD-2021 senilai maksimum Rp700 miliar dan peringkat idA-(sy) kepada rencana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I-2021 senilai maksimum Rp300 miliar,” demikian laporan Pefindo yang dirilis di Jakarta, Rabu (10/2).
Sebagaimana diketahui, WOOD berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2021 sebanyak-banyaknya Rp375 miliar. Sedangkan PUB atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I-2021 sebanyak-banyaknya Rp225 miliar.
Masa penawaran awal untuk obligasi dan sukuk tahap pertama tersebut dilakukan selama kurun 8-18 Februari 2021. Manajemen WOOD berharap bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Februari 2021, sehingga masa penawaran umum akan dilakukan pada 2-3 Maret 2021. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan pada 8 Maret 2021.
Lebih lanjut Pefindo menyampaikan, WOOD akan menggunakan dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan I maupun Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I untuk membayar utang sebesar 60 persen dan sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja.
Pefindo mengumumkan, pada saat yang sama, pihaknya memberikan peringkat idA- kepada WOOD sebagai perusahaan, dengan prospek peringkat stabil. Pefindo menerangkan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Walau demikian, kemampuan obligor kemungkinan akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda minus (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Peringkat WOOD dibatasi oleh kebutuhan modal kerja yang tinggi, struktur permodalan yang moderat, serta persaingan yang ketat dalam bisnis furnitur global dan eksposur WOOD terhadap permintaan furnitur global.
Pefindo menyampaikan, peringkat WOOD bisa diturunkan, apabila pendapatan dan EBITDA berada di bawah target atau jika perusahaan menambah lebih banyak utang dari yang diproyeksikan. “Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan juga dapat mempengaruhi permintaan produk WOOD dan akan mengganggu operasi bisnis, sehingga berpotensi memicu penurunan peringkat”.
Namun peringkat WOOD bisa dinaikkan, jika perusahaan semakin memperkuat profil bisnis yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan dan marjin profitabilitas, yang dibarengi pula dengan perbaikan berkelanjutan dalam struktur permodalan dan proteksi arus kas.