Marketnews.id Satu lagi perusahaan peternakan terpadu akan mencatatkan sahamnya pada 29 Januari mendatang. PT Widodo Makmur Unggas Tbk telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2020 lalu dan mulai besok tanggal 7 – 13 Januari masa penawaran. Adakah nilai lebih perusahaan ini dibandingkan perusahaan Unggas sejenis?
Manajemen PT Widodo Makmur Unggas Tbk, berniat menggalang dana publik melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Perusahaan bidang peternakan terintegrasi tersebut berharap dapat meraih dana Rp1,18 triliun.
“Kami optimistis dapat meraih kesuksesan IPO di tengah pandemi Covid-19,” kata Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi dalam Due Dilligence Meeting dan Public Expose IPO Widodo Makmur Unggas di Jakarta, Rabu (6/1).
Dia menyebutkan, pada pelaksanaan IPO ini perseroan akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 5.923.076.900 lembar atau setara dengan 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Adapun harga penawaran untuk saham IPO ini sekitar Rp142-Rp200 per lembar.
Ali merencanakan, sebesar 74,3 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi, seperti menambah dan memperluas sarana produksi yang berupa pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu, untuk pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Klaten, Jawa Tengah; fasilitas Hatchery di Sukabumi, Jawa Barat; fasilitas Broiler di Wonogiri; fasilitas Slaughterhouse di Cianjur dan fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.
Sementara itu, sisa dana IPO sebesar 25,7 persen untuk modal kerja perseroan, terutama untuk pembelian bahan baku pada feedmill dan ayam broiler komersial untuk slaughterhouse. Pada aksi korporasi ini, manajemen perseroan menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, PT Widodo Makmur Unggas juga akan melakukan penjatahan saham melalui program alokasi saham pegawai (ESA) sebanyak banyaknya 7,5 persen dari jumlah saham IPO. Selain itu, perseroan juga memberikan opsi kepemilikan saham oleh manajemen ( MSOP ) sebanyak-banyaknya 1 persen dari portepel IPO.
PT Widodo Makmur Unggas sudah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2020, sehingga masa penawaran umum bisa dilaksanakan pada 7-13 Januari 2021. Sedangkan, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan pada 29 Januari 2021.