Marketnews.id Hampir seluruh indikator perdagangan saham meningkat dalam sepekan terakhir ini, kecuali rata rata volume transaksi harian anjlok 6,34 persen jadi 27,39 miliar saham dari sebelumnya 29,35 miliar saham.
Maraknya perdagangan saham diatas, masih merupakan dampak dari perdagangan sebelumnya meskipun dihantui oleh langkah profit taking. Pekan ini, tren peningkatan masih akan berlanjut dimana aksi window dressing masih akan berlanjut hingga ditutupnya perdagangan akhir tahun.
Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode 30 November-4 Desember 2020 mencatat kenaikan rata-rata nilai transaksi harian sebesar 32,26 persen menjadi Rp19,68 triliun. Sementara, pada periode tersebut Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menguat 0,47 persen ke level 5.810.
Data tersebut disampaikan Sektetaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, di Jakarta, Minggu (6/12). “Peningkatan data transaksi tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian, yakni sebesar 32,26 persen menjadi Rp19,68 triliun dari Rp14,88 triliun pada penutupan pekan sebelumnya,” kata Aji.
Menurutnya, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian 9,36 persen menjadi 1,27 juta kali, kapitalisasi pasar tercatat meningkat 0,55 persen menjadi Rp6.758,21 triliun dari pekan sebelumnya yang senilai Rp6.720,95 triliun. IHSG meningkat 0,47 persen ke level 5.810 dari posisi penutupan di akhir pekan sebelumnya pada level 5.783.
Namun, lanjut Aji, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan anjlok 6,34 persen menjadi 27,39 miliar saham dari 29,25 miliar saham pada pekan sebelumnya. Aji mengatakan, pada perdagangan akhir pekan (4/12), investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp84,48 miliar, sehingga untuk sepanjang tahun ini tercatat aksi jual bersih investor asing mencapai Rp44,51 triliun.
Selama sepekan, BEI menerima dua pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap VI-2020 senilai Rp415,26 miliar yang diterbitkan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II-2020 senilai 750 miliar yang diterbitkan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI untuk sepanjang 2020 sebanyak 96 emisi dari 58 emiten senilai Rp75,64 triliun. Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi 467 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp424,85 triliun dan senilai USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten.
Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 132 seri, dengan nilai nominal Rp3.729,99 triliun dan USD400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat di BEI masih tetap sebanyak sepuluh emisi, dengan niliai emisi sebesar Rp7,17 triliun.