Marketnews.id Hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia dapat dikatakan harmonis dan stabil. Kedua negara memahami betul manfaat saling bertetangga dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia dan Australia sama sama terpapar pendemi Covid-19 dan yakin bersama sama akan keluar dari pendemi dengan baik. Guna saling dukung tersebut, Pemerintah Australia memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar AUD1,5 miliar atau setara dengan Rp 15,3 triliun dengan masa pembayaran selama 15 tahun.
Pemerintah Indonesia mendapat gelontoran dana pinjaman dari pemerintah Australia senilai AUD1,5 miliar. Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2020, yang fokus pada pengendalian Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan, masa pembayaran pinjaman tersebut selama 15 tahun. Melalui pinjaman diharapkan bisa mendukung program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES), yang dikoordinasikan oleh Asian Development Bank (ADB).
Dijelaskan bahwa covid-19 memberikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada wilayah Indo-Pasifik dan dunia khususnya bagi Indonesia.
Dukungan pemerintah Australia tersebut menjadi bukti bahwa hubungan bilateral terjalin semakin kuat meski sama-sama mengalami tekanan akibat pandemi.
Pinjaman ini juga mencerminkan semangat dari kedua negara untuk secara bersama-sama menangani tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, baik dalam melindungi masyarakat maupun membantu dunia usaha.
“Kemitraan ini tidak hanya menunjukkan kuatnya hubungan antara Australia dan Indonesia, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga, bahwa kita mempunyai tujuan yang sama untuk pemulihan dan penguatan ekonomi, dan bahwa kita tidak bisa pulih sendirian di tengah pandemi Covid-19,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya, Kamis (12/11).
Sementara itu Menteri Keuangan Australia, Frydenberg meyakini, pemerintah Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik serta melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat. Hal itu didasarkan pada komitmen pemerintahan Indonesia yang menerapkan dan melakukan manajemen fiskal yang hati-hati.
“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Kami percaya bahwa pemulihan yang cepat dan kuat akan dapat dilakukan oleh Indonesia. Pemulihan ekonomi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi Australia dan kawasan,” jelasnya.