Marketnews.id Guna penyegaran dan rotasi manajemen yang dinamis, pergantian manajemen puncak buat perusahaan skala internasional merupakan suatu hal yang lumrah. PT Unilever Indonesia sebagai perusahaan multinasional melakukan pergantian manajemen puncak karena tuntutan pengembangan usaha.
Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), melaporkan bahwa pada 1 Oktober 2020 perseroan menerima surat pengunduran diri Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Unilever yang efektif per 30 November 2020. Keputusan pengunduran diri tersebut akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi UNVR yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (2/10), pengunduran diri Hemant Bakshi dari jabatannya selaku Presiden Direktur UNVR efektif per 30 November 2020, karena dia akan memimpin salah satu divisi global di Unilever dengan ruang lingkup supervisi, termasuk Indonesia.
“Pengunduran diri Maurits Daniel Rudolf Lalisang dari jabatan Presiden Komisaris Perseroan efektif per 30 November 2020, karena alasan pribadi,” demikian disebutkan Sekretaris Unilever, Reski Damayanti, dalam keterbukaan informasi UNVR.
Dia menyebutkan, UNVR akan mengusulkan Hemant Bakshi untuk diangkat menjadi Presiden Komisaris Unilever dan Ira Noviarti sebagai Presiden Direktur Unilever. Persetujuan atas pengunduran diri dan pengangkatan presiden direktur maupun presiden komisaris tersebut akan dilakukan melalui RUPS .
Lebih lanjut Reski mengatakan, pengunduruan diri Hemant dan Maurits tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Unilever.