Marketnews.id Satu lagi perusahaan real estate masuk bursa dengan menawarkan 157,5 juta lembar saham atau 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan. PT Grand House Mulia Tbk, melepas sahamnya dengan harga perdana Rp 380 per saham. Dari hasil penjualan saham ini, perseroan meraih dana publik sebesar Rp 59,85 miliar.
Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) alias Grand Development langsung bergerak ke titik autorejection atas atau menguat sebesar 24,7 persen ke level Rp474 per saham.
Harga saham HOMI bernilai nominal Rp100 per lembar yang ditawarkan Rp380 per saham tersebut langsung melonjak ke posisi Rp474 dengan volume transaksi tercatat sebanyak 155 lot. Sehingga pada awal Sesi I perdagangan Kamis (10/9), nilai transaksi emiten ke-43 yang sahamnya tercatat di BEI selama 2020 tersebut mencapai Rp7,3 juta.
Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), perusahaan yang bergerak di bidang real estat ini menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dengan pencatatan perdana saham ini, maka HOMI tercatat sebagai emiten ke-707 di BEI.
Grand House melepas saham ke publik sebanyak 157,5 juta lembar atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga penawaran senilai Rp380 per saham, maka melalui IPO ini HOMI mampu meraup dana masyarakat melalui pasar modal sebesar Rp59,85 miliar.
“Grand House Mulia memberanikan diri untuk melakukan go public. Perusahaan berharap modal yang diraih dari publik kepada kami ini menjadi amanah yang akan dipegang teguh untuk terus maju dan berkembang bersama-sama dengan investor publik,” ucap Direktur Utama HOMI, Velliana Tanaya saat seremoni virtual pencatatan perdana saham HOMI di BEI Jakarta.
Rencananya, sebesar 95 persen dari dana hasil IPO akan digunakan HOMI untuk modal kerja. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membayar sebagian utang ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk senilai Rp2,99 miliar, sehingga saldo utang HOMI pada BBTN menjadi tersisa Rp45,12 miliar. Sebelumnya, dana pinjaman dari BBTN itu digunakan HOMI untuk membiayai proyek perumahan Parkville Serpong.