Marketnews.id Bisnis properti termasuk didalamnya bidang perhotelan, salah satu sektor bisnis yang paling terpukul akibat pendemi Covid-19. Selama semester pertama tahun ini, Mall hanya beroperasi sekitar tiga bulan begitu juga dengan Operasional hotel. PT Pakuwon Jati Tbk, mengalami penurunan laba di semester pertama tahun ini lantaran kerugian kurs dan adanya pembatasan operasional mall dan penutupan hotel.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengaku, penyebab utama penurunan laba bersih di Semester I-2020 menjadi Rp482,55 miliar disebabkan oleh kerugian kurs neto mencapai Rp100,55 miliar, sedangkan penurunan pendapatan selama enam bulan pertama tahun ini disebabkan oleh pembatasan operasional mal dan penutupan sejumlah hotel.
“Sebab utama penurunan laba bersih Semester I-2020 adalah kerugian kurs mata uang asing, sedangkan pada Semester I-2019 mengalami keuntungan kurs (Rp76,45 miliar),” demikian disebutkan manajemen PWON dalam keterbukaan informasi perseroan yang dirilis di Jakarta, Senin (17/8) malam.
Pada Semester I-2020, PWON mencatatkan laba bersih senilai Rp482,55 miliar atau lebih rendah dibandingkan perolehan di periode yang sama 2019 sebesar Rp1,64 triliun. Sedangkan jumlah pendapatan PWON selama enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp1,97 triliun atau mengalami penurunan dari Rp3,5 triliun pada paruh pertama 2019.
“Pendapatan di Semester I-2020 menurun, seiring dengan pembatasan operasional mall dan penutupan hotel mulai April 2020 dan beroperasional kembali pada 15 Juni 2020. Berkurangnya pengakuan pendapatan development income, karena penerapan PSAK 72 sejak 1 Januari 2020,” sebut manajemen PWON.
Selama enam bulan pertama tahun ini, beban pokok pendapatan PWON tercatat senilai Rp1 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp1,5 triliun. Sehingga, laba bruto PWON pada Semester I-2020 menurun menjadi Rp967,67 miliar dari Rp2 triliun di Semester I-2019.
Guna dapat mempertahankan kelangsungan usaha akibat kondisi pandemi Covid-19, manajemen PWON mengungkapkan bahwa perseroan mengendalikan arus kas, antara lain dengan mengurangi beban operasional dan menunda atau mengurangi belanja modal (capex).
Selain itu, PWON juga akan memberikan relaksasi pola pembayaran kepada tenan-tenan pusat perbelanjaan yang terdampak pandemi Covid-19 dalam upaya mendukung kelangsungan operasional mereka. “Meningkatkan upaya pemasaran dengan memanfaatkan database terintegrasi yang dimiliki perseroan”, tambahnya.
PWON juga akan meningkatkan pemasaran dan promosi melalui media, menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk semua lini usaha, mempercepat program-program transformasi proses bisnis yang telah direncanakan untuk efisiensi proses kerja, menjalin komunikasi aktif dengan para stakeholder dan meningkatkan program-program CSR untuk meringankan beban rumah sakit dan warga terdampak Covid-19.