Home / Korporasi / BUMN / Bank BNI Optimistik Kredit Tumbuh 4-5 Persen Hingga Akhir Tahun

Bank BNI Optimistik Kredit Tumbuh 4-5 Persen Hingga Akhir Tahun

Marketnews.id Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah bisnis yang penuh dengan regulasi. Jadi tidak heran bisnis ini di jalankan dengan ekstra lebih hati hati termasuk dalam memberikan proyeksi kinerja usaha ke depan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), memperkirakan besaran rasio kredit macet (NPL) hingga akhir tahun ini mencapai 4,5 persen, akibat kondisi perekonomian yang terganggu pandemi Covid-19.


“Per akhir Juni 2020, NPL kami mencapai 3,1 persen dan sampai akhir tahun ini ada potensi mengalami kenaikan. Ke depan diperkirakan akan meningkat sampai 4,5 persen. Ini angka yang harus kami antisipasi,” kata VP Investor Relation BBNI, Roekma Hariadji saat Public Expose Live 2020 di Jakarta, Jumat (28/8).


Lebih jauh Hariadji menjelaskan, pertumbuhan kredit BBNI pada tahun ini diperkirakan bertumbuh sekitar 4-5 persen ( year-on-year ). “Kami juga berkomitmen untuk menyalurkan kredit dari program PEN dengan dana dari pemerintah sekitar Rp5 triliun dan akan di- leverage  sampai 3 kali,” ucapnya.


Ia menjelaskan, hingga 24 Agustus 2020, perseroan telah menyalurkan kredit dari program PEN sebesar Rp12,03 triliun atau setara dengan 2,4 kali dana yang ditempatkan pemerintah senilai Rp5 triliun.


Menurut Hariadji, mayoritas dana tersebut disalurkan ke segmen usaha kecil, yakni senilai Rp 6,95 triliun atau 57,8 persen dari kredit yang dikucurkan dalam rangka PEN. Kredit yang tersalurkan ke segmen usaha kecil itu terutama mengalir ke sektor perdagangan, pertanian dan jasa.


Selain itu, lanjutnya, BBNI kembali ditunjuk oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp2,4 juta per orang.


Hariadji menegaskan, dalam menghadapi tantangan di tengah pandemi Covid-19, BBNI berupaya menjadi gerbang pembiayaan perdagangan dan investasi internasional, dengan menyediakan pendanaan internasional. Segmen bisnis internasional di Semester I-2020 bertumbuh 17,1 persen (year-on-year) menjadi Rp2,2 triliun.


Kantor cabang di luar negeri membukukan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 77,2 persen (yoy) menjadi Rp907,4 miliar, didukung kenaikan  fee base income  sebesar 34 persen dan pembiayaan atau kredit internasional mencapai Rp62,45 triliun.

Check Also

Akuntan Ragukan Kelangsungan Usaha BATA, Lantaran Utang Yang Menumpuk

MarketNews.id- Akuntan Publik penelaah laporan keuangan semester I 2024 Sepatu Bata (BATA) mengungkapkan, keraguan kelangsungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *