Marketnews.id Terus bertambah nya tenant atau penyewa menara, hingga mencapai 36,778 penyewa atau meningkat 30,6 persen dikuartal pertama 2020, membuat perseroan yakin akan terus melakukan ekspansi usaha dengan menambah jumlah manara yang dikuasai.
Demi mendongkrak kinerja tahun ini PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terus memacu ekspansi menggunakan dana modal (capex) tahun ini senilai Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun. Capex itu khusus untuk pembangunan menara dan fiber optik secara organik.
Adapun TOWR telah menggelontorkan belanja modal sebanyak Rp2,74 triliun sepanjang kuartal I/2020 . Menurut Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Ghifari, lebih dari separuh belanja modal yang dikeluarkan pada kuartal I/2020 berasal dari dana akuisisi menara milik PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
Adam juga menyebut, dari 1.723 menara yang diakuisisi oleh perseroan, sebanyak 1.399 unit sudah diserahkan. Adapun sisa penyerahan akan berlangsung pada kuartal II/2020. Dengan begitu, lanjutnya, ada tambahan penerimaan pendapatan yang bisa dibukukan.
“Rp2,1 triliun untuk akuisisi tower XL lalu Rp500 miliar untuk pembangunan tower dan fiber optic,” ujarnya, Rabu (20/5/).
Adapun perseroan tidak menutup peluang untuk kembali mengakuisisi menara. Namun hal itu akan tergantung pada pemilik menara. Jika ada tender penjualan menara, perseroan bakal berpartisipasi.
Dalam tiga bulan pertama 2020, TOWR itu telah membangun 1.300 menara baru. Adapun hingga akhir tahun, TOWR menargetkan pembangunan 700 hingga 1.700 menara baru.
Target tersebut diusung sejalan dengan rencana perseroan untuk penyelesaian 2.000 hingga 3.000 titik sewa menara baru.
Sementara untuk bisnis fiber optik, TOWR sudah menyelesaikan jaringan sepanjang 30.600 kilometer pada kuartal I/2020. “kami punya keinginan untuk menyelesaikan 40.000 km sampai akhir Desember 2020 jadi masih ada pembangunan 9.400 km lagi,” katanya.
Berdasarkan data operasional perseroan, jumlah menara paling banyak berada di Jawa sebesar 10.464 menara, kemudian di Sumatra 4.497 menara. Menara TOWR juga tersebar di, Kalimantan sebanyak 1.956 menara dan sebanyak 3.477 di lokasi lainnya.
Secara umum, TOWR mengklaim kinerja perseroan tidak terganggu dampak dari pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya perseroan memiliki opsi untuk pembelian material sedangkan alat-alat berasal dari operator.
Sebagai informasi TOWR mencatatkan kinerja positif sepanjang triwulan pertama 2020.TOWR terpantau membukukan kenaikan baik pada pos pendapatan maupun laba.
Pada pos pendapatan, perseroan mencatatkan kenaikan 22,82 persen dari Rp1,48 triliun per 31 Maret 2019 menjadi Rp1,81 triliun di akhir Maret 2020. Adapun kontributor utama pendapatan perseroan masih dari bisnis sewa menara yakni sebesar Rp1,7 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, pada periode yang sama pos beban pokok pendapatan TOWR juga tercatat naik sebesar 17,91 persen, dari yang semula Rp441 miliar menjadi Rp520 miliar dengan beban terbesar akibat depresiasi dan amortisasi.
Akan tetapi, kenaikan beban tersebut ternyata masih lebih kecil dibandingkan kenaikan pendapatan perseroan sehingga TOWR masih membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas pemilik sebesar Rp518 miliar. Jumlah itu naik 9,75 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp472 miliar.