Marketnews.is Perubahan suatu keniscayaan. Siapa yang siap dengan perubahan dialah yang akan menikmati perubahan tersebut. PT Lippo Karawaci melakukan perubahan yang cukup signifikan, yakni melepas bisnis non inti dan memperkuat kepemilikan di anak usaha yang fokus di properti dan usaha pelayanan kesehatan.
PT Lippo Karawaci Tbk(LPKR) melepas kepemilikan pada bisnis non inti di antaranya First REIT dan meningkatkan kepemilikan di PT Siloam Hospitals Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengungkapkan peningkatan kepemilikan ini diperdagangkan dengan valuasi yang menarik. John mengatakan LPKR tetap konsisten dalam menjalankan rencana bisnis dan fokus di sektor properti serta layanan kesehatan bisnis perusahaan.
Dia menjelaskan di masa yang belum pernah terjadi analisa perusahaan secara internal menunjukkan bahwa penghematan dana tunai dan meningkatkan kepemilikan di anak usaha adalah langkah yang tepat.
“Transaksi ini dilakukan pada valuasi yang menarik, kami meningkatkan kepemilikan perseroan di Siloam menjadi 55,4% dan Lippo Cikarang menjadi 84%,” kata John dalam siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Sejak kuartal II 2019, Lippo Karawaci memang telah melepaskan kepemilikan di First REIT dari 10,5% yang menghasilkan dana lebih dari Rp 850 miliar. Ini menjadi salah satu strategi manajemen untuk melepaskan aset-aset non strategis. Proses penjualan selesai pada kuartal I 2020 dan pada periode itu telah berhasil dikumpulkan Rp 300 miliar.
Saat perseroan membeli saham Siloam harga rata-rata akuisisi di bawah 9.5x EV/EBITDA, sementara untuk perusahaan-perusahaan sejenis secara historis diperdagangkan pada EV/EBITDA rata-rata lebih dari 20x.
Sedangkan untuk Lippo Cikarang perseroan mendapatkan diskon NAV pada harga rata-rata transaksi lebih dari 91%, yang merupakan diskon signifikan untuk rata-rata perusahaan sejenis.
Kemudian untuk akuisisi saham Siloam sebanyak 70 juta saham dengan harga rata-rata Rp 5.779. Kemudian transaksi saham Lippo Cikarang 80 juta saham dengan harga rata-rata Rp 600.
Kedua akuisisi saham ini diselesaikan dalam dua transaksi terpisah masing-masing selama 4 minggu terakhir. Kedua transaksi dibiayai dengan kelebihan dana tunai yang dihasilkan dari divestasi kepemilikan FIRST REIT dan total pengeluaran dana tunai tersebut Rp 452,5 miliar.