Marketnews.id Setelah mengeluarkan 10 proyek dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) karena dinilai tidak akan selesai pada 2024, Pemerintah justru akan memasukan 11 proyek baru dalam daftar PSN.
Pemerintah sedang mempertimbangkan sebanyak 11 proyek baru yang bisa dimasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional karena telah memenuhi sejumlah kriteria.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengaku telah berkoordinasi dengan Komisi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Terkait dengan beberapa usulan proyek yang kami evaluasi dari segi pendanaan, aspek kemampuan investor, dampak terhadap perekonomian, dan aspek tata ruangnya, sudah dapat memenuhi untuk kriteria PSN,” kata Seto dalam siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Dia menyebut usulan pertama adalah Kawasan Industri Pulau Obi dengan jumlah tenaga kerja asal Indonesia sebesar 1.978 orang. Saat ini telah memiliki desain smelter rotary kiln electric furnace (RKEF) tahap 2 dengan estimasi investasi sekitar US$800 juta.
Dia menambahkan dalam kawasan ini telah terdapat Smelter RKEF tahap 1 yang telah beroperasi sejak 2016. Investor mayoritas pada proyek ini berasal dari dalam negeri yaitu Grup Harita.
Menurutnya, pembangunan yang signifikan adalah Smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang sudah hampir selesai dan diperkirakan Kuartal III/2020 akan beroperasi. Produk smelter dengan investasi US$1 miliar ini adalah MHP (bahan Katoda Lithium Battery), nikel Sulfat, dan Kobalt Sulfat.
Usulan kedua, lanjutnya, adala Weda Bay Industrial Park. Adapun, peresmian operasi untuk smelter dilakukan pada April 2020 dengan rencana total investasi tahun ini sekitar US$4-5 miliar.
“Dua kawasan industri ini yang sudah masuk dalam kategori yang dapat dipertimbangkan dalam PSN. Jika berkenan, keduanya ini akan kami mintakan untuk dilengkapi kekurangannya untuk kemudian masuk dalam daftar proyek PSN,” ujarnya.
Sementara, sembilan usulan proyek lain yang telah dievaluasi untuk memastikan investor yang berinvestasi di proyek tersebut memiliki kemampuan finansial dan eksekusi untuk mewujudkan proyek dan bisa selesai sebelum 2024.
Kesembilan proyek tersebut terdiri dari enam proyek smelter, satu proyek pengolahan batu bara menjadi methanol di Kalimantan Timur, proyek Kawasan Industri Methanol, dan pembangunan jalur tol Kediri-Tulungagung.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan 10 proyek dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) karena diperkirakan belum bisa tuntas hingga 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini sudah ada 232 usulan proyek baru. Pemerinciannya 84 usulan proyek berasal dari lima kementerian, 123 usulan proyek berasal dari 13 pemerintah daerah, 17 usulan proyek berasal dari empat BUMN/BUMND, dan delapan usulan proyek berasal dari swasta.
“Berdasarkan evaluasi pelaksanaan PSN terdapat sembilan PSN dan satu program yang penyelesaiannya melebihi 2024, sehingga dikeluarkan dari daftar PSN,” kata Airlangga dalam siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Dia menuturkan hingga 31 Desember 2019 sebanyak 88 persen proyek PSN telah melewati tahap persiapan, termasuk di dalamnya adalah terkait program ketenagalistrikan 35.000 MW dan Program Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Sementara, 12 persen sisanya masih dalam tahap penyiapan, termasuk di dalamnya adalah program Industri Pesawat.