Marketnews.id Sebesar apapun aset suatu bank, tetap memerlukan dana atau modal usaha buat disalurkan kepada nasabahnya. PT Bank Mandiri, salah satu bank terbesar milik negara berencana menerbitkan obligasi Rupiah sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II tahap I 2020 dengan target indikatif Rp 1 Triliun.
Adapun rencana total size PUB II Bank Mandiri secara keseluruhan yang dimiliki Bank Mandiri adalah sebesar Rp20 triliun.
Direktur Treasury, International Banking & Special Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, PUB II Tahap I akan diterbitkan dalam dua seri. Pertama, Seri A dengan jangka waktu 5 tahun dengan kisaran kupon antara 7,5 persen hingga 8,6 persen.
Kedua, Seri B memiliki tenor 7 tahun dengan kisaran kupon 8,3 persen hingga 9,4 persen. Besaran kupon akan ditentukan berdasarkan penawaran yang masuk dari calon investor.
“Kami juga akan menggunakan tingkat pengembalian investasi pada Surat Berharga Negara serta suku bunga acuan Bank Indonesia dalam menentukannya,” kata Darmawan dikutip dari siaran pers, Minggu (5/4/2020).
Darmawan melanjutkan, penerbitan obligasi ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkuat struktur funding perseroan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis ke depan. Hal ini sejalan dengan keinginan emiten perbankan berkode saham BMRI ini untuk mendukung berbagai program nasional pemerintah.
“Guna meningkatkan upaya ini, kami senantiasa memperkuat struktur funding, terutama di tengah tantangan pandemi Corona dan ketidakpastian global,” jelasnya.
Untuk mendukung aksi korporasi tersebut, perseroan telah menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Selain itu, Bank Mandiri juga telah memperoleh pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yaitu AAA dengan outlook stabil.
Rencananya, penawaran awal PUB II tahap I ini akan dilaksanakan pada periode 6 – 20 April 2020 dan penawaran umum diperkirakan pada 5 – 6 Mei 2020. Obligasi ini diharapkan akan tercatat pada di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan di pasar sekunder pada 13 Mei 2020.