Marketnews.id Investor pasar modal Indonesia kini semakin beragam. Bila selama ini Investor institusi yang melakukan investasi terbatas bidang usaha seperti asuransi, dana pensiun dan lembaga investasi lainnya. Kini, Rumah Zakat sebagai lembaga Amil Zakat, mulai menambah instrumen investasinya ke pasar modal lewat investasi ke saham dan Reksadana.
Rumah Zakat Indonesia bekerja sama dengan MNC Sekuritas untuk mengelola wakaf saham. Seremoni penandatanganan nota kesepahaman tentang Kerja Sama Sosialisasi dan Edukasi Produk Wakaf Saham ini berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/1).
Ini adalah pertama kalinya Rumah Zakat Indonesia meluncurkan program tersebut. Sementara untuk MNC Sekuritas, kerja sama pengelolaan wakaf ini menjadi yang kedua kali setelah menjalin kerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Indonesia Nur Efendi mengatakan, wakaf saham ini termasuk wakaf produktif dengan kategori aset bergerak yang mekanisme pengelolaannya hampir sama dengan wakaf harta pada umumnya.
“Jadi muzakki atau wakif (pewakaf) bisa mewakafkan seluruh sahamnya dengan mempertahankan pokoknya, tetapi dividennya akan kita pergunakan untuk kemaslahatan Indonesia. Jadi, investor bisa berinvestasi sekaligus berbagi,” ucap Efendi, Selasa (21/1).
Nantinya, program wakaf saham ini akan didedikasikan untuk menciptakan perekonomian desa. Menurut dia, selama 21 tahun, Rumah Zakat Indonesia telah memberdayakan kurang lebih 35 juta penerima manfaat melalui program Desa Berdaya yang ada di 1.620 titik, dari Aceh sampai Papua.
“Pemberdayaannya terintegrasi dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan kesiapsiagaan bencana. Kami targetkan pada 2023 dapat hadir di 15.000 titik dari Aceh sampai Papua,” kata dia.
Untuk itu, Rumah Zakat Indonesia akan memulai kegiatan edukasi, literasi dan sosialisasi wakaf saham kepada masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Lembaga ini menargetkan dapat menjangkau minimal 28 kota pada tahun ini.
Rumah Zakat mampu menghimpun total dana mencapai Rp354 miliar, sedangkan khusus untuk dana wakaf senilai Rp25 miliar atau bertumbuh 20 persen dari posisi per akhir 2018. “Target di 2020 bertumbuh 30 persen, karena pemahaman masyarakat Indonesia semakin bagus,” imbuhnya.
Lebihnya di lanjut Efendi mengungkapkan, perluasan kerjasama dengan MNC Sekuritas terkait dengan upaya melakukan sosialisasi, edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai wakaf saham yang sejalan dengan pengembangan pasar modal syariah.
Dia menyebutkan, sejauh ini dana wakaf yang dihimpun Rumah Zakat sudah bergulir di sejumlah rumah sakit, sekolah dan bahkan masuk ke perdesaan melalui badan usaha milik masyarakat (Bumas) untuk membantu pengembangan usaha di desa. “Filantrofi itu tidak hanya zakat, ada juga wakaf yang manfaatnya bisa lebih besar dan jangka panjang,” katanya.
Selain berencana menempatkan dana wakaf di produk reksa dana, jelas Efendi, ke depannya memungkinkan bagi Rumah Zakat untuk berinvestasi di instrumen saham syariah. “Wakaf itu dasarnya adalah investment Islam. Jadi, mungkin nanti kami akan masuk ke saham-saham syariah,” ucap Efendi.