Marketnews.id Bisnis memang harus menguntungkan pemegang saham atau pemiliknya. Bila pemilik merasakan bisnisnya sudah mulai kendur atau tidak menguntungkan lagi, bisa jadi pemilik akan menutup usaha tersebut. Atau melepas sahamnya kepada mitra bisnisnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, akan melepas sahamnya di asuransi umum PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI). Kemungkinan Bank Mandiri akan melepas kepemilikannya dalam usaha patungan dengan Axa S.A seluruhnya pada tahun depan.
“Mungkin tahun depan lah,” kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi beberapa waktu lalu kepada detik.
Hery menjelaskan, kepemilikan Bank Mandiri di asuransi ini mulanya 60% dan Axa 40%. Dia mengatakan, Bank Mandiri telah melepas kepemilikannya sebanyak 40% dan masih tersisa 20%.
“Yang 40% sudah dibayar kemudian sisa 20%, yang 20 jangka 3 tahun ke depan, karena Axa harus mencari partner lokal nggak boleh 100% semua karena aturan pemerintah 80:20,” ujarnya.
Dia menambahkan, Bank Mandiri melepas kepemilikannya di asuransi ini karena tidak memberikan imbal hasil investasi (return on investment/RoI) yang menjanjikan.
“Kita melihat ROI tidak terlalu besar rasanya buat kita seperti disampaikan awal namanya merger, akuisisi atau joint venture itu harus memberikan ROI yang baik. Kita lihat ya sudah lah kita pull out saja dari sini. Jadi kepemilikan 60% kita jual Axa secara bertahap,” jelasnya.
Meski begitu, Bank Mandiri tetap mempertahankan kerja sama dengan Axa. Dia bilang, Bank Mandiri masih memiliki usaha patungan dengan Axa di PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri).
“Axa Mandiri Financial Services itu yang life insurance kepemilikan Mandiri 51%, Axa Perancis itu 49% jadi asuransi jiwa. Ini nggak ada berubah dari 2003 sekitar 16 tahun. Joint venture ini berjalan baik kemudian pertumbuhan bisnis bagus, rata-rata setiap tahun menghasilkan laba Rp 900-950 miliar per tahun,” tutupnya.