Marketnews.id Bidang bisnis yang paling terpapar langsung akibat pendemi Covid-19 diantaranya adalah bisnis jasa angkutan dan turunannya. Bisnis transportasi seperti penerbangan dan angkutan, justru yang paling terasa dampaknya akibat adanya pembatasan pergerakan manusia. PT Blue Bird Tbk, salah satu perusahaan jasa angkutan darat yang terpapar langsung. Kini, perseron akan membuka bisnis baru yakni jasa angkutan barang.
Kinerja keuanganPT Blue Bird Tbk. berbalik merugi pada semester I/2020 akibat dampak dari penyebaran pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk membendung penyebaran virus membuat aktivitas masyarakat terbatas sehingga menurunkan permintaan jasa angkutan.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020, Blue Bird mengantongi pendapatan Rp1,15 triliun per 30 Juni 2020. Realisasi itu turun 39,87 persen dari Rp1,91 triliun pada semester I/2019.
Penurunan pendapatan itu sejalan dengan tergerusnya pendapatan dari segmen bisnis taksi perseroan. Nilai yang dikantongi turun 43,00 persen dari Rp1,51 triliun pada 30 Juni 2019 menjadi Rp864,76 miliar per akhir Semester I/2020. Bisnis non taksi perseroan juga mengalami penurunan. Pendapatan dari lini itu tergerus 27,73 persen menjadi Rp289,45 miliar per akhir semester I/2020.
Di sisi lain, beban langsung perseroan turun 31,71 persen menjadi Rp946,27 miliar per 30 Juni 2020. Dengan demikian, emiten berkode saham BIRD itu mengantongi penurunan laba bruto 61,24 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp205,08 miliar pada akhir semester I/2020.
Sementara itu, beban usaha perseroan turun tipis 5,59 persen menjadi Rp312,58 miliar per 30 Juni 2020. Kondisi itu membuat BIRD harus membukukan rugi usaha Rp107,49 miliar pada semester I/2020 atau berbalik dari laba usaha Rp198,08 periode yang sama tahun lalu.
BIRD membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp93,67 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu berbanding terbalik dari laba bersih Rp158,45 miliar periode yang sama tahun lalu.
Salah satu upaya untuk meningkat kinerja PT Blue Bird Tbk, perseron akan masuk ke lini usaha baru sebagai salah satu strategi perseroan untuk mengerek kinerja keuangan di tengah pandemi Covid-19.
Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengungkapkan, emiten berkode saham BIRD itu masuk ke bisnis logistik baik ritel maupun business to business (B2B). Investasi menurutnya juga tetap dilakukan di sisi teknologi sesuai kebutuhan perseroan.
“Kami juga sudah mulai mengimplementasikan QR Code di dalam taksi dengan menggunakan QRIS sehingga memudahkan customer dalam melakukan pembayaran,” jelasnya.