Marketnews.id- Emiten grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo untuk kesekian kalinya tidak membagi dividen, tapi justru meminta setoran modal dari investor kakap melalui Panambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahaulu(PMHMETD) atau private placement.
Setidaknya hingga tangggal 27 Juni 2024, beberapa emiten dalam nauangan grup MNC itu telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan keputusan menahan semua laba sebagai saldo laba.
Sebaliknya, RUSPLB berapa emiten grup MNC menyetujui rencana private placement.
Misalnya, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tidak membagikan dividen tahun buku sejalan dengan hasil yang berlangsung tanggal 24 Juni 2024.
Pemodal MNCN menyetujui Rp1 miliar dibukukan sebagai dana cadangan dan sisanya keuntungan dibukukan sebagai laba ditahan untuk pendanaan yang dibutuhkan dalam rencana strategis Perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan usaha Perseroan di industri media dan hiburan, khususnya dalam bidang digital.
“Tidak ada pembagian dividen Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023,” kutipan risalah RUPST MNCN.
PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) juga tidak bagikan dividen tahun buku 2023 karena semua laba bersih akan ditempatkan sebagai saldo laba guna memperkuat permodalan. Hal itu sejalan dengan keputusan RUPST pada tanggal 21 Juni 2024.
Tapi pemodal sepakat akan menyedot dana investor melalui private placement dengan melepas 4.445.899.735 saham baru.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) mengambil langkah serupa dengan menetapkan laba bersih tahun buku 2023 sebagai laba ditahan untuk meningkatkan permodalan dan memperlancar ekspansi BMTR, sesuai dengan tren yang berkembang di industri media dan hiburan, khususnya pada sektor digital.
Sebaliknya, BMTR ingin pemodal kembali menyetor modal melalui private placement dengan menawarkan 16.583.997.586 saham baru.
Setali tiga uang, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) hanya menyampaikan RUSPT pada tanggal 26 Juni 2024 menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 2023.
Seperti emiten MNC Grup lainnya, BHIT kembali meminta setoran modal melalui private placement dengan menawarkan 8.606.815.670 saham.
Abdul Aziz