MarketNews.id Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 13-17 Pebruari berjalan relatif stabil meskipun nilai rata rata transaksi harian alami penurunan hingga 6,38 persen. Begitu juga dengan rata-rata frekuensi harian yang ikut merosot 3,52 persen diikuti oleh turunnya volume transaksi harian hingga 1,8 persen. Sedangkan Indeks Saham berhasil terkatrol 0,22 persen.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 13-17 Februari 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) menurun 6,38 persen menjadi Rp9,1 triliun dari sepekan sebelumnya yang senilai Rp9,72 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Sabtu 18 Pebruari 2023, penurunan kinerja transaksi selama sepekan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang merosot 3,52 persen menjadi 1.077.079 kali dari sebanyak 1.116.417 kali per hari pada sepekan sebelumnya.
Kemudian, volume transaksi harian di Bursa juga melorot 1,8 persen menjadi 20,17 miliar saham dari sepekan sebelumnya yang mencapai 20,54 miliar saham per hari.
Meskipun begitu, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan berada di level 6.895 atau menguat 0,22 persen dibanding penutupan transaksi akhir pekan sebelumnya yang berada di posisi 6.880.
Sehingga, nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan ini menjadi Rp9.503,09 atau mengalami kenaikan 0,14 persen dibanding akhir pekan sebelumnya, yakni Rp9.489,73 triliun.
Pada perdagangan Jumat 17 Pebruari 2023 investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp276,70 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 17 Februari 2023, investor asing tercatat melakukan jual bersih Rp140,45 miliar.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima pencatatan delapan waran terstruktur yang diterbitkan PT Maybank Sekuritas Indonesia, dengan underlying saham ANTM, ASII, BBCA, BBRI, MDKA, PGAS, PTBA dan TLKM.
Sementara itu, dalam sepekan ini BEI juga menerima pencatatan perdana saham yang dilakukan PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING), sehingga jumlah Perusahaan Tercatat berjumlah 18 emiten baru di 2023.
Pekan depan, perdagangan saham diprediksi kembali bergerak datar sambil menunggu perkembangan pasar global terkait dengan naiknya tingkat bunga FED.