Home / Korporasi / BUMN / PUPR Segera Lelang Ulang Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) Sepanjang 206 Km

PUPR Segera Lelang Ulang Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) Sepanjang 206 Km

MarketNews.id Gagalnya konsorsium Jasa marga Gedebage Cilacap (JGC) melanjutkan proyek jalan tol yang menghubungkan Gedebage-Tasikmalaya- Cilacap (Getaci), langsung direspon oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melelang kembali proyek jalan tol tersebut.

Proyek jalan tol sepanjang 206 km ini, memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan dengan tol di sepanjang pantai di utara pulau Jawa. Pengerjaan tol ini memerlukan dana yang paling besar hingga mencapai Rp56 Triliun. Siapakah pemenang dari proyek tol Getaci ini. Adakah investor baru yang masuk.

Bubarnya konsorsium yang akan menggarap proyek jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) direspons cepat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan segera melakukan lelang ulang.

Seperti diketahui, Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT ) yang bertanggung jawab terhadap proyek jalan tol Getaci adalah konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yaitu PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Perincian komposisi kepemilikan sahamnya yakni Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas sebesar 32,5%, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana 27,5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sekitar 20%, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) 10%, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) 10%.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR , Hedy Rahadian, menjelaskan lelang ulang akan segera dibuka setelah proses formal kontrak yang telah mencapai deadlock diselesaikan. Adanya kejadian ini dipastikan berdampak pada waktu dimulainya konstruksi.

“Jadwal konstruksi sudah pasti akan mundur, tetapi untuk pembebasan lahan tetap berjalan, kita hanya mundurkan konstruksinya, karena harus lelang ulang,” ujar Hedy di Jakarta, Rabu 8 Pebruari 2023.

Tol Getaci digadang-gadang menjadi tol terpanjang di Tanah Air dengan taksiran nilai investasi mencapai Rp56 triliun, dengan panjang 206,65 km. Hedy menambahkan bahwa tol ini mengalami default karena PT JGC gagal mendapatkan dukungan finansial dari lembaga pembiayaan hingga waktu yang ditentukan.

“Untuk siapa yang ikut lelang dalam proyek ini, kita belum tahu, karena belum kita buka, tetapi tentu kita akan petakan kemampuan finansial dari calon investor agar persoalan  financial close  tidak jadi masalah lagi, sehingga bisa dieksekusi,” ucap dia.

Pemain jalan tol di luar Pemerintah lewat BUMN Karya sudah terukur. Begitu juga yang datang dari kalangan swasta. Perlu ditelusur adalah mengapa lembaga keuangan belum tertarik dengan proyek ini. Apalagi proyek ini termasuk proyek Pemerintah yang menjadi prioritas untuk di selesaikan dalam menjawab kebutuhan dunia usaha dan kepentingan pertumbuhan ekonomi di depan.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *