MarketNews.id Hampir seluruh indikator perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) alami penurunan signifikan. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam hingga 4,35 persen. Hampir sebagian saham dalam kapitalisasi saham besar alami penurunan di sponsori saham teknologi.
Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 5-9 Desember 2022, rata-rata volume transaksi harian anjlok hingga 22,47 persen menjadi 24,43 miliar saham dari 31,51 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Minggu 11 Desember 2022 rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan terakhir juga tercatat senilai Rp14,74 triliun atau melorot 15,87 persen dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp15,87 triliun per hari.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan juga ikut menurun 7,55 persen menjadi 1.114.323 kali dari 1.205.337 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan akhir pekan ini tercatat berakhir di level 6.715 atau mengalami koreksi signifikan 4,35 persen dibanding posisi penutupan transaksi akhir pekan sebelumnya pada level 7.019.
Sehingga, nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga penutupan perdagangan pada akhir pekan ini menjadi senilai Rp9.206,4 triliun atau merosot hingga 3,22 persen dibanding pada akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.512,97 triliun.
Pada perdagangan Jumat 9 Desember 2022 investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp1,92 triliun. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 9 Desember 2022, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp70,13 triliun.
Selama sepekan, BEI menerima empat pencatatan perdana saham, yakni PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) dan PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP). Maka, total emiten baru tahun ini sebanyak 58 Perusahaan Tercatat.
Selain itu, BEI juga menerima satu pencatatan obligasi dan satu sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2022 yang diterbitkan PT Bussan Auto Finance sebesar Rp1,2 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III-2022 yang diterbitkan oleh PT Intiland Development Tbk (DILD) senilai Rp250 miliar.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat untuk sepanjang 2022 sebanyak 117 emisi dari 73 emiten senilai Rp147 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk di BEI mencapai 514 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,95 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 179 seri, dengan nilai nominal Rp5.163,21 triliun dan USD438,31 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,07 triliun.