MarketNews.id Salah satu manfaat jadi perusahaan publik adalah nilai atau value perusahaan mudah terukur lewat harga saham yang terbentuk di pasar saham. Setelah melewati masa perburuan saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI) di bursa, dipastikan pemegang saham pengendali telah berubah setelah bertambahnya jumlah saham yang dimiliki para pihak di atas lima persen saham.
PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd akan menggelar penawaran tender wajib atau tender offer wajib setelah mengambil alih saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu 26 November 2022, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd yang disebut para pihak tersebut menyelesaikan pengambilalihan atas 192.400.000 saham di PT Singaraja Putra Tbk.
Jumlah saham yang dibeli tersebut setara 40 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan. Adapun harga pembelian saham sebesar Rp 250 sehingga nilai pembelian saham mencapai Rp 48,10 miliar.
Sebelum transaksi pembelian saham, Autum Prima Indonesia memiliki 144.300.000 saham di PT Singaraja Putra Tbk. Jumlah saham yang ditawarkan itu 30 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan. Setelah transaksi pembelian saham, kepemilikan saham dari Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte Ltd sebesar 70 persen atau setara 336.700.000 saham.
Rinciannya antara lain PT Autum Prima Indonesia sebesar 144.300.000 saham atau setara 30 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan.
Kemudian PT Basis Energi Prima sebesar 57.720.000 saham atau setara dengan 12 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan. Nilai pembelian saham SINI sekitar Rp 14,4 miliar. Kemudian Batubara Development Pte Ltd memiliki 134.680.000 saham atau setara 28 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan. Nilai pembelian saham SINI oleh sekitar Rp 33,67 miliar.
“Dengan demikian, para pihak telah secara efektif menjadi pengendali perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK 9/2018 sejak tanggal penyelesaian,” tulis perseroan.
Para pihak sebagai pengendali baru, akan melaksanakan penawaran tender wajib dan mengumumkan informasi terkait dengan penawaran tender wajib sesuai ketentuan POJK 9/2018.
“Tujuan dari pengambalialihan perseroan untuk melakukan rencana pengembangan berupa diversifikasi bisnis ke dalam bisnis baru dan tetap mengoptimalkan efisiensi dan peningkatan keuntungan atas kegiatan usaha perseroan saat ini,”
Sebelum penyelesaian pembelian saham PT Autum Prima Indonesia merupakan pemegang saham utama perseroan seperti dituang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 November 2022, saham SINI melonjak 6,6 persen ke posisi Rp 565 per saham. Saham SINI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 580 per saham.