Home / Otoritas / Bank Indonesia / Inflasi Oktober 2022 Capai 5,71 Persen. Transportasi masih Jadi Penyumbang Terbesar

Inflasi Oktober 2022 Capai 5,71 Persen. Transportasi masih Jadi Penyumbang Terbesar

MarketNews.id Kelompok transportasi masih jadi penyumbang terbesar inflasi sepanjang Oktober 2022 . Secara tahunan kelompok transportasi menyumbang 16,03 persen. Sedangkan andil di bulan Oktober sebesar 1,92 persen. Kelompok transportasi dan turunannya jadi penyumbang terbesar lonjakan inflasi setelah pemerintah menaikkan harga BBM akhir September 2022 lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Oktober 2022 terjadi inflasi sebesar 5,71 persen secara tahunan (year on year/ yoy). Tekanan inflasi ini melemah dibandingkan bulan sebelumnya secara tahunan yang mencapai 5,95 persen.

Sementara itu secara bulanan, pada Oktober 2022 (month to month/ mtom) mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Secara tahun kalender (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) terjadi inflasi sebesar 4,73 persen.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa, Setianto menjelaskan penyumbang inflasi tertinggi yaitu kelompok transportasi. Inflasi dari kelompok ini secara tahunan tercatat sebesar 16,03 persen dengan andil terhadap inflasi bulan Oktober 2022 sebesar 1,92 persen.

Tekanan inflasi beberapa komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah pada Oktober 2022 yaitu dari bensin yang mencapai 32,62 persen. Sementara andil terhadap inflasi 1,16 persen.

“Tarif angkutan udara alami inflasi cukup tinggi yaitu 42,99 persen dengan andil 0,35 persen, ini disebabkan oleh low base effect dari rata-rata harga di bulan Oktober 2022 yang dibandingkan Oktober 2021,” ucap Setianto dalam konferensi pers virtual, Selasa 1 November 2022.

Dijelaskan bahwa kelompok transportasi yang menjadi pendorong inflasi adalah akibat inflasi dari bensin dan tarif angkutan dalam kota. Tekanan inflasi bensin dan angkutan dalam kota ini sebagai dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

“Pada Oktober 2022, 12 kota mengalami inflasi tarif angkutan dalam kota dimana sebanyak enam kota telah menaikkan tarifnya sejak September 2022 dan enam kota lainnya baru menaikkan tarif pada Oktober 2022,” sambungnya.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *