Home / Korporasi / BUMN / PT Bukit Asam Tbk (BA) Hingga September 2022, Sudah Kantongi Laba Sebesar Rp 10,17 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (BA) Hingga September 2022, Sudah Kantongi Laba Sebesar Rp 10,17 Triliun

MarketNews.id Hingga sembilan bulan pertama 2022, PT Bukit Asam Tbk (BA) telah berhasil meraih laba bersih sekitar Rp10, 17 triliun. Peningkatan laba hingga lebih dari 109 persen dibanding tahun lalu, diantaranya disebabkan meningkatnya pendapatan perusahaan milik negara ini. Perusahaan anggota holding MIND ID ini memiliki aset sebesar Rp 41,09 triliun, tumbuh 14 persen dibanding tahun lalu.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memperoleh pendapatan sebesar Rp31,07 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Raihan ini naik 60,31 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp19,38 triliun (unaudited).

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menjelaskan kenaikan pendapatan dibarengi oleh beban pokok pendapatan sebesar 54,49 persen year on year (yoy) dari Rp11,13 triliun di periode September 2021 menjadi Rp17,19 triliun pada September 2022. Laba bruto perusahaan pada periode itu sebesar Rp13,87 triliun atau naik 68,18 persen yoy dari sebelumnya Rp8,25 triliun.

Laba sebelum pajak penghasilan Rp12,84 triliun atau lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar Rp6,44 triliun. Untuk laba bersih periode berjalan sebesar Rp10,17 triliun atau naik 109,70 persen dari semula hanya Rp4,85 triliun.

“Laba per saham dasar dan dilusian PTBA per 30 September 2022 Rp871 per saham dari sebelumnya Rp426 per saham,” tulis Arsal dalam keterbukaan informasi publik BEI, Jumat 29 Oktober 2022.

Sementara itu untuk aset perusahaan anggota holding MIND ID ini sebesar Rp41,22 triliun atau tumbuh 14,09 persen yoy dari semula Rp36,12 triliun. Pertumbuhan aset tersebut, lanjut Arsal, ditopang oleh liabilitas dan ekuitas perusahaan kompak mengalami pertumbuhan.

Tercatat liabilitas PTBA hingga September 2022 tumbuh 24,54 persen yoy. Semula liabilitas perseroan sebanyak Rp11,86 triliun kemudian naik menjadi Rp14,78 triliun per September 2022.

“Ekuitas juga tumbuh dari Rp24,25 triliun menjadi Rp26,43 triliun atau naik 8,99 persen year on year,” tukasnya.

Kinerja yang ciamik ini, tidak lepas dari tingginya harga jual batubara produk perseroan. Apalagi pasar ekspor masih terus menyerap produksi perseroan akibat konflik politik yang belum juga berakhir antara Rusia dan Ukraina.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *