Home / Korporasi / BUMN / Hingga Agustus 2022, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Sudah Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp10, 42 triliun

Hingga Agustus 2022, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Sudah Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp10, 42 triliun

MarketNews.id PT Waskita Karya Tbk (WSKT), terus genjot usaha untuk meningkatkan kinerja yang sempat merosot dan mengundang Pemerintah turun tangan dengan Pernyataan Modal Negara (PMN).

Selain itu, emiten infrastruktur milik BUMN ini akan menerbitkan obligasi atau Sukuk dengan penjaminan Pemerintah. Manajemen WSKT perseroan mampu menyelesaikan sisa nilai kontrak tepat waktu hingga membuat perusahaan meningkat kinerjanya.

Sampai akhir Agustus 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru Rp10,51 triliun, atau mengalami kenaikan 0,8% dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp10,42 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan Investor Relations WSKT, Senin 19 September 2022, perolehan nilai kontrak baru tersebut bersumber dari proyek pemerintah mencapai 72,63 persen, pengembangan bisnis anak usaha 12,03 persen, proyek swasta 11,49 persen dan proyek BUMN sebesar 3,85 persen.

Dari sisi segmentasi tipe proyek, nilai kontrak baru WSKT per Agustus 2022 itu terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur mencapai 65,08 persen, anak usaha sebesar 12,03 persen, sumber daya air (SDA) 8,72 persen, proyek gedung 7,85 persen, EPC 4,68 persen dan proyek sipil lainya 1,64 persen.

Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar selama tiga bulan terakhir, antara lain jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang mencapai Rp990,21 miliar, proyek Jalan Nasional Oecusse Timor Leste sebesar Rp322,89 miliar, paket pekerjaan struktur mining area milik PT Amman Mineral, NTB, senilai Rp314,14 miliar, proyek Bendungan Temef, NTT, Tahap 4 sebesar Rp274,10 Miliar dan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Rp252 miliar.

Selain pencapaian nilai kontrak baru, WSKT juga masih memiliki sisa nilai kontrak (SNK) sampai Agustus 2022 sebesar Rp36,14 triliun. Penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rencana penerbitan obligasi dan/atau sukuk dengan penjaminan pemerintah pada tahun ini memberikan optimisme bagi perseroan bahwa penyelesaian SNK bisa tepat waktu, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan usaha.

Check Also

Trimegah Bangun Persada Beli 10 Persen Saham Obi Nickle Cobalt Senilai Rp2,11 Triliun

MarketNews.id- Trimegah Bangun Persada (NCKL), membeli 628.240 lembar atau 10 persen porsi saham Obi Nickel …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *