MarketNews.id Sepanjang tahun 2022 ini, aktifitas transaksi investor ritel masih mendominasi pasar, mencapai 46,8 persen dari total transaksi harian. Sementara itu, sejak awal 2022 Kostodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor Indonesia alami peningkatan 1,88 juta investor atau 25,2 persen menjadi 9,38 juta investor untuk total investor saham, obligasi dan reksadana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).
Minat investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia masih terus bertumbuh. Dari sisi demand , jumlah investor pasar modal Indonesia yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) sampai dengan 8 Agustus 2022 mengalami peningkatan 1,88 juta investor atau 25,2% menjadi 9,38 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).
Direktur Utama KSEI UriepBudhi P merinci, khusus untuk investor saham, peningkatan terjadi sebesar 18% menjadi 4,07 juta investor saham. Jika dilihat komposisi investor berdasarkan aktivitas transaksi, per Juli 2022, investor ritel membukukan aktivitas transaksi yang besar, yakni mencapai 46,8% dari total rata-rata nilai transaksi harian.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2022 ini, aktivitas investor ritel masih mendominasi nilai transaksi,” ujarnya dalam Pembukaan Perdagangan dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia “Menuju Ekonomi Tangguh, Stabil, dan Berkelanjutan”, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2022.
Menurut Uriep, investor syariah pun telah mencapai 112.248 investor per akhir Juli 2022. Seluruh pencapaian ini tentunya merupakan hasil dari sinergi dan kerja keras seluruh stakeholders’ pasar modal Indonesia.
Sejak awal tahun 2022, KSEI mencatatkan pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. Berdasarkan jumlah SID, jumlah investor pasar modal naik 25% dari 7.489.337 investor pada tahun 2021 menjadi 9.376.678 pada 8 Agustus 2022.
Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham berjumlah 4.072.609, reksa dana 8.700.670, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 740.184.
Dari sisi demografi per 8 Agustus 2022, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,89% laki-laki, 59,16% berusia di bawah 30 tahun, 32,68% pegawai, 61,87% berpendidikan terakhir SMA dan 49,40% berpenghasilan Rp 10 juta hingga Rp 100 juta per tahun.
Sementara itu, sebaran investor domestik sambung Uriep saatnya sudah lebih merata. Per Juli 2022, investor di Pulau Jawa sebanyak 69,50% dengan nilai transaksi Rp 3.362,34 triliun, Sumatera 16,65% dengan nilai transaksi Rp 73,73 triliun, Kalimantan 5,43% dengan nilai transaksi Rp 49,62 triliun, Sulawesi 4,10% dengan nilai transaksi Rp 9,03 triliun, Bali, NTT, NTB 3,33% dengan nilai transaksi Rp 9,41 triliun, serta Maluku dan Papua 0,99% dengan nilai transaksi 3,25 triliun.
Terus bertumbuhnya investor generasi Z perlu di edukasi terus menerus dan berkesinambungan. Tujuannya agar investor muda ini paham juga soal aturan agar tidak melanggar aturan yang berdampak negatif seperti pemanfaatan publik figur untuk mempengaruhi minat investasi.