Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Dana Asing Masuk Pasar Keuangan Domestik Capai USD1,5 Miliar Per 21 Juni 2022

BI : Dana Asing Masuk Pasar Keuangan Domestik Capai USD1,5 Miliar Per 21 Juni 2022

MarketNews.id Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Juni 2022 untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI 7-days reverse repo rate sebesar 3,50%, mendorong penguatan tipis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada sore ini.

Selain menahan suku bunga acuan 3,5%, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, di tengah naiknya tekanan eksternal terkait dengan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik (net inflows) sebesar USD1,5 miliar pada triwulan II berjalan hingga 21 Juni 2022. Realisasi ini dinilai tetap tinggi mengingat ketidakpastian pasar keuangan global terus meningkat.


Hal tersebut diungkapkan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 22-23 Juni yang memutuskan kembali mempertahankan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate di level 3,50.


Perry juga memaparkan, cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir Mei 2022 sebesar USD135,6 miliar. Ini setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.


Perry menambahkan bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Transaksi berjalan triwulan II 2022 diperkirakan mengalami surplus, melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya. Perkembangan ini didukung oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan seiring kinerja ekspor pada sebagian besar komoditas utama yang tetap kuat.


“NPI pada 2022 akan tetap terjaga dengan defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dalam kisaran 0,5-1,3% dari PDB terutama ditopang oleh harga komoditas global yang tetap tinggi,” ucap Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis 23 Juni 2023.


Untuk nilai tukar rupiah mengalami tekanan sejalan dengan mata uang regional lainnya, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Nilai tukar pada 22 Juni 2022 terdepresiasi 1,93% point to point (ptp) dibandingkan akhir Mei 2022.

Depresiasi tersebut sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara untuk merespons peningkatan tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.


“Nilai tukar rupiah sampai dengan 22 Juni 2022 terdepresiasi sekitar 4,14% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2021, relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya,” pungkas Perry Warjiyo.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *