Home / Corporate Action / Pemerintah Klaim Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Berhasil Atasi Dampak Pendemi

Pemerintah Klaim Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Berhasil Atasi Dampak Pendemi

Marketnews.id Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai salah satu program Pemerintah mengatasi pendemi Covid-19, diakui berhasil menyelamatkan perekonomian nasional. Keberhasilan ini dibuktikan dengan terus membaiknya perekonomian yang diperlihatkan lewat pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat hingga akhir tahun lalu.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa strategi pemulihan ekonomi nasional (PEN) sudah ada di jalur yang tepat. Hal itu terlihat dari sisi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik setelah terpukul akibat pandemi Covid-19.


Menurut Airlangga, program PEN yang menjadi strategi pemerintah secara komprehensif mencakup berbagai tatanan ekonomi masyarakat. Mulai dari Jaring Pengaman Sosial, mendorong UMKM , penciptaan lapangan pekerjaan melalui reformasi struktural oleh Undang-Undang Cipta Kerja, hingga harmonisasi regulasi perpajakan sebagai bentuk transformasi dari sisi fiskal.


Untuk pemulihan ekonomi post-pandemi, lanjut Airlangga, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen mulai dari anggaran negara hingga ke proteksi sosial untuk masyarakat yang paling rentan.

Pemerintah juga melakukan reformasi sejumlah regulasi yang akan menciptakan sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi pelaku usaha, baik itu UMKM hingga ke korporasi.


“Anggaran penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp695,2 triliun pada tahun 2020. Pada tahun 2021, anggaran ini kami tingkatkan menjadi Rp744,77 triliun, dan tahun 2022 dibudgetkan Rp455,62 triliun,” jelas Airlangga dalam kesempatan virtual talkshow yang digelar oleh Ikatan Alumni Harvard di Indonesia, Harvard Club of Indonesia (HCI).


Diakui bahwa pendekatan penanganan covid-19 yang diambil pemerintah Indonesia berbeda dengan negara lain. Namun strategi penyeimbangan antara “gas” dan “rem” terbukti ampuh untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Ditegaskan bahwa sejak awal strategi pemerintah tidak pernah menerapkan lock down ketat. Gas dan rem antara health interventions dengan ekonomi nasional prinsipnya harus seimbang.


“Pemerintah telah mempertimbangkan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi tidak bisa kita tiru-tiru saja apa yang dilakukan oleh negara lain,” papar Airlangga.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,69 persen atau meningkat cukup pesat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen.


Indikator-indikator ekonomi Indonesia juga terus menunjukan tren yang terus meningkat, mulai dari neraca perdagangan yang positif, stabilnya nilai tukar rupiah hingga Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) di pasar saham yang sempat menyentuh level tertinggi dalam 5 tahun terakhir.


“Pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kita akan tingkatkan jumlah UMKM yang dapat naik kelas di Indonesia, termasuk menggenjot digital economy,” kata Airlangga.


Sementara itu Melli Darsa selaku President Harvard Club of Indonesia, mengapresiasi strategi yang dijalankan pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Dia berharap transformasi Indonesia ke depan pasca pandemi dapat menjadi ekosistem pembangunan yang lebih kuat secara ekonomi serta inklusif bagi seluruh komponen sosial masyarakat.


“Kita harus menjadi think tank yang membantu pemerintah untuk menghadapi tantangan ke depan, apakah itu soal energi, emisi, ketersediaan hingga memastikan keamanan pangan,” kata Melli.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *