MarketNews.id – Provident Investasi Bersama (PALM), tengah mencari tambahan modal untuk pengembangan portofolio investasi saham, bayar utang dan modal kerja.
Caranya, PALM melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan 1.573.287.445 saham baru.
Aksi ini akan dihelat dalam rentang waktu 2 tahun sejak persetujuan pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Pemegang Saham Independen (RUPSI) pada tanggal 18 Juni 2025.
Emiten investasi milik Garibaldi Thohir, Winato Kartono, dan Hardi Wijaya Liong mencatatkan total investasi senilai Rp7,282 triliun per 31 Maret 2025.
Adapun rinciannya, investasi pada Merdeka Battery Material (MBMA) dengan nilai perolehan Rp5,376 triliun. tapi nilai wajar per 31 Maret 2025 hanya Rp2,392 triliun.
Berbeda dengan investasi PALM pada Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan nilai perolehen Rp690,5 miliar. Sedangkan nilai wajar per 31 Maret 2025 senilai Rp1,926 triliun.
Senada, investasi PALM pada Mega Manunggal Property (MMLP) dengan harga perolehen Rp1,422 triliun. Bandingkan dengan harga wajar per 31 Maret 2025 senilai Rp1,933 triliun.
Demikian juga dengan invetasi PALM pada XL Axiata (EXCL) dengan nilai perolehan Rp191,06 miliar.Sedangkan nilai wajar per 31 Maret 2025 sebesar Rp200,64 miliar.
Selain membenamkan modal di perusahaan tercatat, PALM juga investasi pada perusahaan tertutup dengan nilai perolehan sebesar Rp829,4 miliar.
Sebaliknya, PALM mencatatkan pinjaman bank senilai Rp1,052 triliun dari bank yang akan jatuh tempo 6 Desember 2025. Pinjaman ini berasal dari perjanjian fasilitas kredit senilai USD135 juta dari United Overseas Bank Limited pada 31 Agustus 2025. Selain itu, PALM juga mencatatkan utang obligasi senilai Rp2,829 triliun.
Sayangnya, PALM hanya mencatatkan kas dan setara kas Rp100,9 miliar per 31 Maret 2025.
Abdul Segara