MarketNews.id- Manajemen Fore Kopi Indonesia (FORE), menepis anggapan laporan keuangannya dipercantik dengan mulai membukukan laba bersih menjelang penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama FORE, Vico Lomar menyatakan perseroan telah mulai membukukan laba bersih Rp1,154 miliar pada tahun 2023 setelah 216 gerai mulai membukukan laba.
“Ingat loh kami sudah laba sejak tahun 2023 dan IPO baru tahun 2025 ya,” tepis Vico di gedung Bursa, Senin 14 April 2025.
Ia melanjutkan, perseroan menargetkan dapat menghapus defisit pada tahun 2026 dengan ditopang penambahan jumlah kedai kopi menjadi 500 gerai. FORE tercatat defisit Rp283 miliar sampai akhir September 2024.
“ Target kami tahun 2026 sudah bisa membukukan saldo laba” kata dia.
Melalui IPO ini, Fore Kopi berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Perusahaan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung ekspansi nasional, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru kopi di Indonesia dalam dua tahun ke depan, pengembangan lini bisnis baru melalui anak usaha, serta kebutuhan modal kerja perusahaan.
Rincian alokasi dana sebagai berikut. Sekitar Rp275 miliar untuk memperluas jaringan outlet kopi dengan target pembangunan 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan.
Lalu sekitar Rp60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan. Sedangkan sekitar Rp18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional.
Abdul Segara