MarketNews.id- Bukalapak.com (BUKA), membukukan pertumbuhan pendapatan 24,65 persen secara tahunan menjadi Rp1,456 triliun pada kuartal I 2025.
Bila dirinci, pendapatan gaming melonjak 205,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,101 triliun. Tapi pendapatan dari bisnis daring ke luring anjlok 60,1 persen secara tahunan sisa Rp254,94 miliar.
Senasib, pendapatan bisnis ritel amblas 44,3 persen secara tahunan sisa Rp88,719 miliar.
Walau Beban usaha bengkak 6,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,55 triliun. Tapi rugi usaha berkurang 67,1 persen secara tahunan menjadi Rp94,383 miliar.
Demikian juga dengan pendapatan keuangan menyusut 12,07 persen secara tahunan menjadi Rp233,1 miliar. Tapi emiten dengan penerima manfaat akhir Eddy Kusnadi Sariaatmadja dapat membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp119,02 miliar pada kuartal I 2025. Sedangkan kuartal I 2024 rugi Rp33,585 miliar.
Direktur Utama BUKA, Willix Halim melaporkan laba bersih Rp110,65 miliar pada kuartal I 2025. Membaik dibanding kuartal I 2024 mencatatkan rugi bersih Rp41,996 miliar.
Sehingga akumulasi rugi atau defisit menciut 1,08 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp10,145 triliun pada akhir kuartal I 2025.
Namun total ekuitas menyusut 0,61 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp23,554 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 10,6 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp978,19 miliar pada akhir Maret 2025. Bukalapak.com membukukan kas dan setara kas Rp10,69 triliun pada akhir Maret.
Tapi kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp223,29 miliar pada akhir Maret 2025. Pasalnya, penerimaan dari kas dari pelanggan Rp1,602 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp1,953 triliun. Ditambah pembayaran untuk aktivitas operasi Rp159,74 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan BUKA kuartal I 2025 tanpa audit yang diunggah pada laman BEI, Selasa 29 April 2025.
Abdul Segara