MarketNews.id-Kecuali Indeks Harga Saham Gabungan, sebagian besar indikator perdagangan alami penurunan signifikan. Hasil pantauan Redaksi mencatat bahwa kinerja IHSG pekan ini terutama didukung oleh sektor Properti & Real Estat dan Teknologi yang masing-masing naik sebesar 4,4 persen dan 2,42 persen. Sementara itu, satu-satunya sektor yang tertinggal adalah sektor Industri dan Energi yang turun sebesar -0,98 persen dan -0,77 persen.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 7-11 Oktober 2024, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) hanya senilai Rp11,07 triliun atau anjlok 43,32 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni Rp19,53 triliun.
Berdasarkan data perdagangan saham di BEI yang dikutip Jumat 13 Oktober 2024, kinerja negatif selama sepekan juga tercermin dari rata-rata volume transaksi harian yang merosot 8,51 persen menjadi 23,1 miliar saham dari 25,25 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir hanya 1,18 juta kali atau mengalami penurunan 7,09 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, 1,27 juta kali transaksi per hari.
Namun demikian, pada penutupan perdagangan akhir pekan ini 11 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terpantau berbalik ke atas level 7.500 atau berada di posisi 7.520 yang setara dengan kenaikan 0,33 persen dibandingkan saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya di 7.496.
Dengan posisi IHSG yang berakhir di level 7.520, maka pada akhir pekan ini nilai kapitalisasi pasar (market cap) BEI menjadi Rp12.532 triliun atau mengalami peningkatan tipis 0,01 persen dibandingkan ketika penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya Rp12.531 triliun.
Pada perdagangan Jumat 11 Oktober 2024 investor terpantau mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp88,85 miliar (all market). Sementara itu untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 11 Oktober 2025, investor asing masih tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp43,32 triliun.
Sebagian besar analis sepakat, pekan depan perdagangan saham kembali marak meskipun berjalan ketat.