MarketNews.id Optimisme dunia usaha akan pasar modal Indonesia, setidaknya dapat dilihat dari besarnya minat dunia usaha mencari modal lewat jual saham di bursa. Tingginya minat perusahaan untuk jual saham di bursa, sempat membuat manajemen BEI merubah target jumlah emiten baru di 2024 dari 62 emiten menjadi lebih banyak lagi.
Sebagai gambaran, tahun 2023 lalu setidaknya ada 79 emiten baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini jumlah terbanyak emiten baru yang dicatatkan dalam satu tahun. Jumlah tersebut masih tersisa sekitar 28 calon emiten yang masih dalam pipeline yang menunggu waktu untuk dicatatkan di BEI.
Dari sisa antrian tersebut, setidaknya hingga akhir Januari ada sekitar depalan emiten baru lagi yang siap dicatatkan di BEI.
Hingga Sabtu 6 Januari 2024 Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 8 raksasa korporasi yang siap melepas sahamnya ke publik. Seluruhnya memiliki aset di atas Rp250 miliar, yang tergolong perusahaan berskala besar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya juga telah kedatangan 19 perusahaan berskala menengah
“(Mereka) memiliki aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar,” kata Nyoman kepada wartawan, Jumat 5 Januari 2024.
Adapun bursa juga menerima dua perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar. Sehingga total calon emiten BEI mencapai 29 perusahaan.
Nyoman merinci, bahwa rencana pencatatan saham mayoritas diserbu dari sektor konsumer, yakni mencapai 10 perusahaan, terdiri dari konsumer nonsiklikal 6 konsumer siklikall, dan 4 non-siklikal.
Adapun terdapat 3 calon berasal dari sektor bahan baku. Selanjutnya ada 2 perusahaan masing-masing berasal dari sektor energi dan infrastruktur. Bursa juga mencatat 5 perusahaan datang dari sektor industri.
Sementara itu satu perusahaan berasal dari sektor industri manufaktur, sementara satu masing-masing dari transportasi-logistik dan properti-real estate, hingga kesehatan.
Hingga pekan pertama 2024, BEI telah menerima pencatatan saham 1 perusahaan yaitu PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), dengan dana yang dihimpun sebesar Rp125 miliar.