Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Mampukah Indeks Saham Di Atas 7.000 Hingga Akhir Tahun 2023

Mampukah Indeks Saham Di Atas 7.000 Hingga Akhir Tahun 2023

MarketNews.id Seluruh indikator perdagangan bursa selama sepekan terakhir alami peningkatan signifikan. Transaksi harian maupun volume transaksi alami peningkatan khusus nya saham di papan utama. Mampukah peningkatan perdagangan saham ini berlanjut hingga penutupan perdagangan di akhir tahun?

Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 27 November-1 Desember 2023, rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp13,72 triliun atau meroket 43,36 persen dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp9,57 triliun per hari.

Berdasarkan data perdagangan yang dikutip Minggu 3 Desember 2023, kinerja positif di market selama sepekan terakhir juga terjadi pada peningkatan rata-rata volume transaksi harian sebesar 7,04 persen menjadi 23,42 miliar saham dari 21,88 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.

Sementara itu, frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir mencapai 1.239.339 kali atau meningkat 10,31 persen dibanding sepekan sebelumnya sebanyak 1.123.494 kali transaksi per hari.

Pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini 1 Desember 2023, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berada di level 7.059 atau menguat 0,71 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya yang berada pada posisi 7.009.

Dengan posisi IHSG yang berada di level 7.059 tersebut, maka kapitalisasi pasar BEI pada akhir pekan ini menjadi Rp11.158 triliun atau meningkat 0,6 persen dibanding penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat 1 Desember 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp213,29 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 1 Desember 2023, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp13,64 triliun.

Selama sepekan, BEI menerima satu pencatatan perdana saham, satu obligasi dan satu sukuk. PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) mencatatkan sahamnya di BEI sebagai emiten ke-78 tahun ini.

Selain itu, BEI menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Sukuk Mudharabah I-2023 sebesar Rp2 triliun yang diterbitkan PT Armadian Tritunggal.

Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat pada tahun ini sebanyak 106 emisi dari 57 emiten, dengan nilai emisi Rp116,29 triliun. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 541 emisi dari 128 emiten, dengan outstanding sebesar Rp461,22 triliun dan USD72,987 juta.

Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,38 triliun.

Ritme perdagangan saham dalam sepekan terakhir mulai Naik dan diperkirakan mencapai puncaknya hingga akhir pekan depan. Dimana pada pekan kedua dan seterusnya perdagangan akan melemah sejalan dengan tekanan jual dari investor institusi untuk memperbaiki portofolio mereka jelang tutup tahun.

Check Also

BI Dan 8 Bank Perkuat Modal KPEI

MarketNews.id-Bank Indonesia dan delapan Bank  telah resmi menjadi  pemegang saham Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *